KUNINGAN (MASS) – Getolnya Sri Laelasari blusukan ke desa-desa menyentuh kaum perempuan, rupanya bukan hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Justru legislator perempuan asal Gerindra ini ingin agar semangatnya itu menular kepada kalangan perempuan lainnya.
“Saya merasa prihatin atas kondisi sekarang. Perempuan masih belum dilirik. Masih diragukan kemampuannya dibidang pemerintahan dan politik. Dianggap hanya pelengkap saja. Wajar kalau minat kaum perempuan untuk mencalonkan itu minim,” ujar ketua PC Perempuan Indonesia Raya (PIRA) Kuningan itu, Jumat (24/12/2021).
Padahal, kata Sri, selama ini tugas yang mereka emban setara dengan kaum pria. Itu menandakan bahwa perempuan pun memiliki kemampuan yang sebanding, bahkan tidak menutup kemungkinan mampu melampaui kaum pria. Keberadaan perempuan pun, menurutnya, bisa menjadi penyeimbang kaum pria supaya tidak kebablasan.
“Legislator perempuan di DPRD Kuningan periode sekarang ini hanya 11 dari total 50 orang. Afirmasi 30% belum tercapai. Dan khusus Fraksi Gerindra, dari 7 orang hanya 1 orang legislator perempuannya,” ungkap Sri.
Untuk itu, sebagai ketua organisasi perempuan sayap partai, ia ingin mengobarkan semangat kepada kalangan perempuan untuk mengisi ruang-ruang tersebut. Kedepan, Sri tidak mau afirmasi 30% hanya sebatas sampai pencalegan saja guna memenuhi kuota.
“Harus sampai lolos, duduk di parlemen daerah. Legislator perempuan dari Gerindra minimal harus sama jumlah dengan legislator pria. Kalau Gerindra sekarang punya 7 kursi, maka kedepan, 4 orangnya ditargetkan gender perempuan,” tekad Sri.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, ia menyadari tidak bisa dilakukan seorang diri. Induk partai perlu memberikan sokongan ekstra. Minimalnya, kemampuan legislator perempuan jangan diremehkan. Sikap seperti itu diyakini bisa menumbuhkan kepercayaan diri yang akan dilihat oleh kalangan perempuan lain yang merasa biasa-biasa saja.
“Dengan begitu, mereka (perempuan, red) akan tergugah. Minatnya untuk terlibat di kancah perpolitikan dan pemerintahan bisa bangkit. Muaranya, afirmasi 30% di gedung parlemen daerah dapat diwujudkan,” harapnya.
Sebagai salah satu anggota dewan bergender perempuan, Sri memandang penting hal itu. Aktivitas keperempuanan wajib mendapat support. Terlebih tekadnya tersebut sesuai dengan ruh yang diamanatkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PIRA se Indonesia, yang digelar bertepatan dengan Hari Ibu. (deden)