KUNINGAN (MASS) – Pelecehan seksual adalah suatu tindak kejahatan yang bisa merugikan orang lain atau bahkan menimbulkan trauma pada korban. Kasus pelecehan seksual kian marak terjadi, meski demikian masih banyak orang yang tidak mengenali cirinya.
Menurut KemenPPPA, terdapat 25.520 kasus pelecehan seksual di Indonesia terhitung dari bulan Januari 2023 sampai saat ini. Korban diantaranya sebanyak 80% perempuan dan 20% laki-laki.
Termasuk di Kuningan, kasus pelecehan seksual terjadi sebanyak 21 kasus terhitung dari bulan Januari hingga bulan Mei 2023. Kasus pelecehan seksual di Kuningan yang baru ini terjadi pada remaja SMP oleh sopir angkot jurusan Cilimus-Jananuraga, dan seorang pria paruh baya yang mencabuli tiga anak tetangganya di daerah Kuningan bagian Utara.
Pelecehan seksual bisa memiliki dampak yang sangat serius pada korban, termasuk trauma psikologis, gangguan tidur, stres, depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya. Ini juga bisa mempengaruhi hubungan interpersonal, percaya diri, serta merusak pandangan mereka terhadap diri sendiri dan dunia sekitarnya. Dukungan, perawatan kesehatan mental, dan lingkungan yang aman sangat penting untuk membantu korban mengatasi dampak yang mungkin timbul akibat pelecehan seksual.
Kesehatan mental bagi pelaku pelecehan seksual juga bisa terpengaruh. Beberapa pelaku mungkin mengalami masalah emosional, seperti gangguan kepribadian, rasa bersalah, atau depresi. Penting untuk memahami bahwa pelaku juga memerlukan dukungan dan ontervensi yang tepat, seperti konseling, agar dapat mengatasi perilaku mereka, mencegah ulang kejadian, serta menghindari merugikan orang lain di masa depan.
Kesehatan mental sering kali terkait dengan faktor psikologis, dan psikologi agama bisa menjadi bagian dari dukungan bagi banyak orang. Psikologi agama dapat membantu seseorang menemukan keseimbangan emosional melalui praktik spiritual, keyakinan, dan nilai-nilai yang memperkuat ketahanan mental mereka. Ini bisa meliputi penggunaan doa, mediasi, atau partisipasi dalam ritual keagamaan yang dapat memberikan ketenangan pikiran dan memberi arti pada kehidupan seseorang.
Penulis: Shyfa Fauziah Mahasiswi Universitas Islam Al-Ihya Kuningan