KUNINGAN (MASS) – Hari ini, Senin (22/9/2025), bisa dibilang jadi hari terakhir eksisnya Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Kuningan.
Setelah merger baru-baru ini, serta para siswa sempat terpaksa belajar daring, kini mereka diantar oleh para guru dan wali ke sekolah anyar, SMPN 3 Kuningan.
Jika dalam rapat orang tua sebelumnya penuh haru dan air mata, proses perpindahan siswa terpotret lebih segar, meski puluhan siswa ini, belum punya seragam sekolah anyar.
Puluhan siswa dari SMPN 6 Kuningan yang belum punya seragam itu, terpaksa mencopot atribut lama. Mereka tak ingin dibayangi sekolah sebelumnya, dan membuat adaptasi lebih lambat.
“Seragam nu nyalira (Seragam masing-masing). (Atributnya dicopot pak?) muhun atribut SMP 6 na tos dicopot (iya atributnya dicopot),” kata Cecep J Subagja, mantan Pj Kepsek SMPN 6 Kuningan, kala dikonfirmasi.

Musafahah guru dan murid saat pindahan dari SMPN 6 Kuningan ke SMPN 3 Kuningan. Senin (22/9/2025).
Tak hanya seragam formal yang atributnya dicopot, agar memuluskan adaptasi ke sekolah baru, para siswa juga akan menggunakan pakaian bebas di jam olahraga, agar tidak ada identitas SMPN 6 Kuningan.
Sebenarnya, saat rapat orang tua sebelumnya, karena mereka mendadak harus pindah, siswa direncanakan akan diberi kompensasi, termasuk seragam.
Kala hal itu dikonfirmasikan ke Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kuningan, Toto Toharudin M Pd, ia mengaku belum mengecek perpindahan merger SMPN 6 Kuningan ke SMPN 3 Kuningan.
Dinsos sendiri, ikut terlibat dalam perpindahan ini karena bangunan SMPN 6 Kuningan digunakan untuk Sekolah Rakyat (SR) rintisan. Namun ia mengatakan, soal seragam para siswa ini ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
Sayangnya, sampai berita ini ditulis, Kepala Bidang SMP Disdikbud Kabupaten Kuningan H Abidin, belum menjawab saat dikonfirmasi hal tersebut. (eki)
