KRAMATMULYA (MASS) – Di era sekarang banyak makanan, jajanan ataupun cemilan serba instan. Bahkan makanan tersebut awet untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Tidak sedikit orang curiga makanan yang awet itu mengandung zat kimia yang membayakan apabila dikonsumsi.
Namun beda dengan produk makanan yang dihasilkan dari home industri warga Desa Pajambon Kecamatan Kramatmulya. Ibu Julaiha nama pemiliknya. Ibu beranak 2 ini mampu memproduksi makanan atau jajanan khas Indonesia yang sehat tanpa bahan kimia.
“Kami memproduksi aneka makanan sehat dan halal, seperti kue bakpau, roti goreng, gorengan dan jenis makanan lainnya. Makanan-makanan tersebut biasanya dipakai untuk snack dalam acara tertentu atau untuk dikonsumsi sehar-hari,” tutur Ibu Julaiha, Jumat (22/12/2017).
Home industry yang berlokasi di Rt 010 Rw 005 ini sudah ia geluti selama 9 tahun. Meski hanya memiliki 4 karyawan, namun produksinya sudah mencapai 2000 sehari. Bahkan jika ada pesanan, bisa mencapai antara 3000-4000 produk makanan.
“Karena tanpa pengawet, 2 hari akan basi. Makanya kalau ada sisa, kita sering bagikan ke tetangga atau dijadikan pakan apabila sudah basi,” tutur ibu berparas cantik itu.
Ia bersyukur, dalam 9 tahun ini usahanya berjalan lancar. Kebutuhan keluarga bisa tercukupi dari usaha yang dijalaninya bersama suami. Bahkan dari usaha itu, pasangan suami istri ini mampu menyekolahkan putrinya hingga ke jenjang perguruan tinggi.
“Usaha ini berawal dari hobi bikin kue. Dari situ kami mencoba untuk mengembangkan hobi tersebut dalam bentuk wirausaha. Alhamdulillah waktu itu orang tua dan saudara-saudara sangat support,” tuturnya.
Dalam mengawali, kue yang dibuat hanya 5 kg saja dalam seharinya. Lambat laun bertambah banyak seiring dengan lancarnya pemasaran akibat rasanya yang lezat. Meski tanpa bantuan pemerintah, pihaknya bersyukur dalam 9 tahun ini home industri menunjukkan perkembangan yang membanggakan.
“Kita mensyukuri nikmat pemberian Allah SWT. Kalau harapan sih semoga semakin maju, punya ruko di pinggir jalan agar produk kami bisa lebih luas dipasarkan,” harap ibu 2 anak ini. (deden)