KUNINGAN (MASS) – HMI Komisariat Unisa Kuningan menggelar kajian rutin dengan tema “Cerdas bermedsos, aman dari pelecehan digital” yang berlangsung di STAI Kuningan, Minggu (18/5/2025). Hal tersebut, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait etika dan keamanan dalam bermedia sosial.
Ketum HMI Komisariat Unisa, Lisna Fitri Solehati, mengatakan kajian tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial, memahami potensi risiko pelecehan digital, serta meningkatkan literasi digital guna menciptakan lingkungan daring yang lebih aman dan nyaman.
“Dalam kajian ini, kami para kader HMI diberikan pemahaman etika bermedia sosial, serta strategi yang dapat diterapkan untuk menghindari tindak pelecehan di dunia maya,” ujarnya.
Lisna juga menyampaikan, edukasi literasi digital sangat penting di era modern, dimana penggunaan media sosial semakin luas. Masyarakat perlu memahami cara berinteraksi dengan bijak di platform digital agar tidak terjebak dalam situasi yang merugikan.
“Inisiatif ini semoga dapat memberikan wawasan baru bagi masyarakat dan mendorong mereka untuk menggunakan media sosial secara bertanggung jawab,” tuturnya
Turut hadir, Alifa S Rahmadina MPd, selaku narasumber pada kajian tersebut. Ia menyampaikan materi Kejahatan Gender Berbasis Online. Serta dilangsungkan dengan diskusi interaktif, membahas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat dalam menjaga keamanan digital.
Menurutnya, tantangan utama dalam penanggulangan kejahatan berbasis gender online (KBGO) diantaranya, anonimitas pelaku yang menyulitkan identifikasi dan penindakan, kurangnya regulasi yang tegas untuk mengatasi KBGO, serta minimnya literasi digital di masyarakat terkait perlindungan data dan hak-hak digital.
HMI Komisariat Unisa berharap kajian tersebut dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih proaktif dalam menjaga etika bermedia sosial serta menjadi agen perubahan dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih sehat dan positif. (didin)