KUNINGAN (MASS) – Tak terasa menuju 3 tahun gagal bayar, tapi semoga tak sampai membuat ceremonial perayaan karnaval gagal bayar yang disiarkan mengundang stasiun stasiun TV Nasional, apalagi sampai membuat tugu monumental untuk menyerap finansial yang penuh bual.
Kesejahteraan bukan undian Grand price yang dispekulasikan lewat kupon jalan santai pengundian pajak, tapi kesejahteraan adalah perencanaan yang mengevaluasi rekam jejak.
Cukup hari-hari ini jadi catatan dan sejarah kelam, karena pertanda sudah muncul dari alam.
Para pejabat, Politisi dan tokoh sedang hobi bersepedah, tapi masyarakat kelas bawah menangis dan berpasrah.
Para Pejabat, Politisi dan tokoh sedang hobi lari lari dan “having run”, tapi masyarakat kebingungan kesana kemari sampai terheran heran.
Para pejabat, politisi dan tokoh berebut selfie menaklukan Gunung Ciremai yang kokoh setiap waktu, tapi masyarakat di bawah banyak yang menepi karena “hahehoh” tergopoh gopoh tak menentu.
Ciremai memberi tanda, alam mulai gempa !!!
Lempeng bumi yang bernama cesar ciremai mulai terusik, seolah memberi isyarat agar tak berisik.
Coba lihat ke bawah sampai ke dasar bumi, jangan hanya menatap awan yang sesungguhnya tersembunyi.
Puncak alam adalah melihat ketinggian, namun puncak kesadaran adalah bagaimana kita melihat lebih ke dalam.
Mari kita bermunajat, Agar alam tak lagi “Ngorejat” melihat tingkah kita semua yang tak mau di sebut bejat..
Salam Menghina Akal Sehat !!
#Ka Kuningan Beu.. #TDL Beu.. #CEF Beu.. #Festival Beu.. #Nonton Karnaval walau perut lapar..
Yusup Dandi Asih
(Masyarakat Kabupaten Kuningan)