KUNINGAN (MASS) – Hampir Sepekan ini masyarakat kuningan digemparkan dengan kabar tidak harmonisnya hubungan Bupati Kuningan H.Acep Purnama SH.MH dengan wakilnya M.Ridho suganda.
Santernya ketidakharmonisan ini diduga berawal dari mutasi yang disinyalir dalam merumuskannya tidak melibatkan wakil bupati. Tidak lama setelah itu beredar kabar bahwa sang wakil bupati akan menyerahkan rumah dinas, mobil dinas serta ajudan ke setda.
Bahkan perseteruan ini meruncing dengan adanya miss komunikasi kegiatan peresmian areal makam Desa Bojong, semula wabup yang diundang untuk hadir tetapi ternyata bupati yang datang dan meresmikan.
Hal tersebut mendapat respon dari Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Kuningan Rukdi W. Santana.,M.Si (Udit).
“Menurut saya sangat disayangkan yah apabila terjadi hal demikian, masyarakat Kuningan tentunya akan sedih bila ketidak harmonisan ini benar benar terjadi, tapi harapan saya ini hanya opini di masyarakat saja. Karena ketika Pilkada kemarin masyarakat berharap dan menitipkan amanahnya,” ucapnya.
Bagaimanapun mereka adalah pemimpin, sambung Udit, mereka tentunya sudah sangat paham betul dengan tugas dan tanggung jawab mereka dalam mewujudkan visi misi Kuningan, tidak mungkin hal itu terjadi.
Uditpun menambahkan partai Golkar siap menjadi mediator dalam hal ini, karena Partai Golkar bagian partai pendukung pemerintah.
“Ya kita siap tentunya, karena kan kita itu partai pendukung pemerintah, kalau ada kesempatan kita siap,” tandas mantan sekdis PUPR itu.
Udit menegaskan Pemimpin harus bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakatnya, terutama harus jadi panutan birokrat yang mana Birokrat sebagai ujung tombak dalam merealisasikan program kerja.
“Dimasa pandemi sekarang sangat diperlukan adanya kebersamaan, gotong royong dan sinergitas untuk bisa cepat keluar dari masa krisis karena pandemi,” pungkasnya. (deden)