KUNINGAN (MASS) – Bupati Kuningan H Acep Purnama mengatakan, mengenai masalah air dari sumur Desa Paniis Kecamatan Pasawahan yang selama ini digunakan oleh PDAM Cirebon, pihaknya akan bertemu dengan pihak PDAM Cirebon.
“Mereka yang akan menghadap ke saya besok. Pertemuan ini penting dilakukan agar ada kejelasan. Saya akan meninjau ulang kebijakan,” sebut Acep usai menghadiri Baznas Award, di Gedung IPHI, Senin (24/2/2020).
Acep mengatakan, sudah saatnya menaikan retribusi kompensasi penggunaan air oleh PDAM Cirebon. Selama ini hitungan perkubiknya hanya Rp110. Pihaknya pun saat ini belum mengetahui berapa kubikasi air yang disalurkan. Selain itu juga berapa pipa yang terpasang.
“Dulu kan pernah dipasang water mater dan gate valve. Sekarang hanya dikira-kira, maka saya ingin bertemu karena ingin ada kepastian,” jelas bupati.
baca berita sebelumnya: https://kuninganmass.com/incident/sumur-cipaniis-bakal-ditutup/
Terkait kondisi di Paniis yang memanas, bupati membatahnya. Ia mengatakan, kepala desa sudah menemuninya . Imabauan bagi warga ia meminta untuk tenang dulu dan tidak ada perbuatan yang menjurus kepada hal-hal yang bisa “meriwehken”.
Sekadar informasi masalah Paniis dari dulu seperti ini karena ketika Cirebon berlimpah air dari Kuningan, justru warganya banyak kesulitan, tentu hal ini menimbulkan kecemburuaan.(agus)