KUNINGAN (MASS) – Bukit Panembongan, sebuah tempat wisata yang pernah viral pada masanya, terletak di Desa Tembong, Kecamatan Garawangi, kini tidak lagi beroperasi padahal sempat dikabarkan akan ada investor masuk dengan nilai investasi sekitar Rp 2 Milyar. Rencana itu jugalah yang disayangkan Kepala Desa Tembong, Ero Suhara, kala diwawancara kuninganmass.com pasca kegiatan launching program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 1 Tembong pada Selasa (29/10/2025).
Kuwu Ero menjelaskan Bukit Panembongan dulunya merupakan kawasan wisata yang cukup populer. Namun seiring berjalannya waktu mulai menurun, ditambah ada dampak dari pengambilalihan dari Perhutani juga yang sangat dirasakan oleh masyarakat.
“Dulu iya sih cukup rame dikunjungi apalagi pas weekend, tetapi ya makin kesini makin tidak terlalu eksis, apalagi ada pengambilalihan oleh Perhutani yang membuat operasionalnya menjadi tidak jelas,” ungkapnya.
Kuwu Ero juga mengungkapkan rasa kekecewaannya kaitan dengan alokasi anggaran yang meskipun ada pengambilalihan, tanggung jawab untuk operasional kawasan wisata tetap ditanggung oleh desa. “Waktu itu kan operasionalnya masih kami tanggung dari desa padahal sudah dikelola Perhutani,” tuturnya.
Selain itu, Ero menyinggung mengenai peluang investasi yang pernah ada. “Dulu sempat ada investor dari jakarta yang serius untuk mengembangkan kawasan wisata di Bukit Panembongan. Sudah survei juga ke lokasi dua atau tiga kali dan bahkan telah membuat landscape serta tata letak untuk pengembangan kawasan wisatanya,” jelasnya.
Sayangnya, rencana pengembangan tersebut tidak terwujud. “Entah kenapa, proses tersebut terhenti dan akhirnya gagal. Kami sangat menyayangkan hal ini, karena Bukit Panembongan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan,” ujar Ero.
Saat ini, kawasan wisata Bukit Panembongan telah ditutup, dan masyarakat setempat merasakan dampak dari hilangnya tempat wisata ini. “Kami berharap ada solusi agar kawasan ini bisa dibuka kembali dan menarik pengunjung,” pungkasnya. (raqib)









