KUNINGAN (MASS) – Banyak sekali tempat wisata di Kuningan yang sempat viral dan terkenal pada masanya, lalu seolah menghilang.
Mungkin bagi kalian yang hobi travelling dan berlibur alam di Kuningan juga tak asing dengan Bukit Panembongan.
Bukit yang juga tempat wisata ini, terletak di Desa Tembong Kecamatan Garawangi, Kuningan.
Pada masanya, awal dibuka pada tahun 2016, wisata dengan view dari pernukitan memang trend dan banyak diminati, seperti halnya Panembongan.
Kuninganmass.com sendiri mengunjungi tempat wisata itu pada Senin (7/6/2021) siang hari sekitar pukul 14.00 WIB.
Meski gaungnya tidak setenar dulu, ternyata tak banyak yang berubah dari Bukit Panembongan yang menyuguhkan view pemandangan tersebut.
Dengan tiket masuk Rp7.500 per orang dan parkir Rp5.000 permotor, suasana disini cukup nyaman dan menyenangkan untuk berlibur bersama teman.
Take foto sana-sini di spot foto yang disikai, bisa jadi penyegar hati dan pikiran. Apalagi, suasana dari pohon yang menjulang tinggi, memang selalu menyejukan.
Tapi hal yang tak berubah lainnya adalah akses yang kurang nyaman. Selain karena kecil dan cukup riskan untuk mobil, jalanan tanah juga berpotensi licin untuk dilalui motor.
Beberapa spot foto terlihat baru saja diperbarui, tertata rapih dengan kayu yang seolah baru. Hanya saja, beberapa ornamen malah menghilang dan wahana pun begitu nasibnya.
Tulisan Panembongan di dekat spot foto view misalnya, hanya tersisa beberapa huruf saja.
Rencana Flying fox juga, sepertinya demikian. Tapi di luar itu, untuk menyepi disini memang cukup nyaman. Ada ayunan juga sebagai pemanis.
Dan fasilitas penting seperti mushala juga masih ada. Warung pun terlihat masih buka, bahkan disetel juga musik-musik untuk meramaikan suasana.
Sore itu, meski tidak terlalu ramai pengunjung, bisa dibilang Panembongan termasuk wisata yang bertahan.
Mungkin karena bukan akhir pekan saja tidak terlalu ramai, atau mungkin karena pandemi. Bisa juga sih, karena akses jalan yang ‘bertahan’ sejak dulu.
“Tempatnya enak sih, apalagi buat ngarem. Cuman ya itu, (ada) wahana (yang) kurang terurus, sama jalannya aja,” ujar Nurkholik, salah satu pengunjung disana. (Eki)