KUNINGAN (MASS) – Sejak lama, Badan Narkotika Nasional (BNN) memang menyediakan layanan rehabilitasi gratis untuk para pecandu yang berniat pulih.
Hal itu juga diutarakan Dedy Nuryadi Kasi P2M BNN Kuningan saat diwawancarai Rabu (17/2/2021) siang.
“Selain penanganan/pencegahan dan pemberantasan, kita memang ada rehabilitasi. Kita ada klinik yang ada dokter dan perawatnya khusus, (kita sudah sosialisasikan sejak lama, red), dan itu gratis,” sebutnya.
Rehabilitasi gratis bagi penyalahguna narkoba yang ingin berhenti ini, memang dikenakan wajib lapor. Apalagi, para korban kecanduan ini, merupakan tanggung jawab negara. Berbeda dengan pengedar atau yang kedapatan memakai tanpa wajib lapor, dianggap kriminal.
Meski begitu, Panti Rehabilitasi yang dimiliki pemerintah juga terbilang terbatas. Disebutkannya, ada tempat rehab di puskes-puskes yang sudah ditunjuk seperti Windusengkahan dan Cibingbin. Sedang klinik yang ada di BNN, merupakan tempat bagi pasien rawat jalan.
Adapun rawat inap, biasanya pasien membutuhkan tempat rehabilitasi yang proper. Salah satunya sebenernya pernah ada di Panti Rehabilitasi Yayasan Tenjo Laut.
Disebutkan, meski bukan milik pemerintah, awalnya memang ada semacam kerjasama bersama BNN untuk memanfaatkan tempat tersebut, untuk pasca rehabilitasi.
“Sekarang kalo gak salah informasinya, lama berjalan tapi kita pemerintah belum punya tenaga yang mencukupi (tenaga rehabilitasi, red), ada dari dinkes (tidak banyak, red),” jelasnya.
Meski begitu, untuk terbilang di tempat yang bukan pemerintah ternyata tidak gratis. Padahal, Panti Rehabilitasi Yayasan Tenjo Laut merupakan tempat yang digadang-gadang sangat profer untuk penanganan pasca rehabilitasi.
“Iya saya sempet denger, tapi betul atau tidak saya belum kesana,” jawabnya saat ditanya, benarkah Panti Rehabilitasi yang digadang-gadang itu kini ‘terusir’ fungsinya karena akan ada investor dalam bentuk lain.
Kuninganmass.com sendiri mencoba memantau langsung kondisi Panti Rehabilitasi yang berada di Tenjo Laut, Kamis (18/2/2021) siang. Saat ini, kondisinya memang tidak terurus. Di dalamnya, terlihat cukup berantakan.
Meski begitu, masih terlihat beberapa bekas garapan program seperti polybag dan penyemaian tanaman di luar. Terlihat beberapa anak muda yang masuk keluar dari sana, sekedar untuk nongkrong. (eki)