KUNINGAN (MASS) – Dilantik sebagai anggita DPRD Kabupaten Kuningan termuda pada 2019, Nurcholis Maulid Syah atau yang akrab disapa Oi, kembali berhasil mengamankan kursinya di legislatif pada Pemilu 2024.
Saat ini, usianya baru akan mengnjak 29 tahun. Pria yang masih lajang asal Ciawigebang ini, berhasil kembali meyakinkan konstituennya di Dapil 3 Kuningan untuk memilihnya.
Meski sudah terpilih di Pileg, nampaknya riuh politik belum usai. Pun begitu dengan Oi. Karena usianya yang masih muda, ia disebut-sebut bisa menjadi Gibrannya Kuningan, jika bisa ditugaskan maju nyalon Bupati.
Kemungkinan-kemungkinan itulah yang dibahas Oi dalam Podcast Kuningan Mass, Jumat (29/3/2024) malam.
“Pertama terima kasih banyak atas masyarakat Kuningan, yang telah memilih Pak Prabowo, yang telah ditetapkan pada 20 Maret kemarin sebagai Presiden terpilih oleh KPU, 96 juta masyarakat se-Indonesia.Terima kasih juga KPU, Bawaslu, TNI, Polri yang membuat Pemilu damai, kondusif,” ujarnya mengawali Podcast.
Sebelum berbicara kans maju nyalon Bupati atau Wakil Bupati Kuningan, Oi juga berterima kasih pada 4360 suara Dapil 3 Kuningan yang mempercayainya sebagai caleg Incumbent. Perolehannya naik dari 3569 suara.
Ia juga berterima kasih kepada masyarakat, yang percaya serta memilih H Rokhmat Ardiyan, sebagai tandemnya untuk DPR RI, yang berhasil meraup suara terbntak di Dapil Jabar X.
Jika tidak ada perubahan, pada 9 September 2024 mendatang, Oi akan dilantik kembali untuk kedua kalinya sebagai legislator daerah Kuningan.
Oi, bercerita soal Pemilu 2024 yang digambarkannya dengan istilah “seru”. Day to day ia bertemu masyarakat bahkan sempat drop pasca sebulan kampanye. Dan ia bersyukur bisa terpilih kembali.
“Sekarang saya lagi menyapa masyarakat yang kemarin memilih, berterima kasih, sasadu papalaku, terima kasih sudah mencoblos Nurcholis, Gerindra,” kata Oi.
Disinggung soal kans Bupati atau Wakil Bupati di usianya yang masih muda, Oi justru menunjukkan kesiapan. Apalagi saat dikaitkan dengan fenomena Gibran.
“Kalo menugaskan kembali, ya harus siap. Partai menugaskan ya harus siap, saya kader partai. Di Gerindra saya tahun ke-8, siap apapun perintah partai, maju di eksekutif juga siap-siap saja,” kata Oi.
Meski begitu, jika partai mencalonkan kader lain, Oi mempersilahkan. Meski bilang siap, Oi mengaku sejauh ini belum ditugaskan oleh partai soal Pilkada.
“Partai pasti mencari kader terbaik, pasti partai juga melihat apakah di partai sendiri ada kader terbaiknya, apakah akan menugaskan non kader. Partai pasti punya penilaian. Pasti mencari yang terbaik, di dalam partai dulu sebelum keluar. Peluang mah sebenarnya semua kader partai berpeluang. Semua punya kesempatan yang sama,” tutur Oi.
Besar di keluarga politisi, ia mengaku banyak belajar juga dari ayah dan ibu. Ada beda antara hadir di tengah-tengah masyarakat dan dinamika gedung dewan. Ia bilang, fungsinya di dewan cuman 3, namun fungsi di masyarakat tentu banyak.
“(Seandainya direkom pusat untuk maju jadi Wabup, apa yang akan dilakukan?) Pasti gak jauh dengan apa yang dilakukan Mas Gibran sebagai Wapres. Memberdayakan anak muda,” ungkapnya mengatakan, dirinya ingin terus mendorong potensi tersebut, sembari memunculkan istilah kolaborasi generasi
“A Deden (host) yang nyocok-nyocokin, saya mah gimana partai, menugaskan di Pilkada ya siap, di dewan ya apapun keputusan partai harus siap,” sebut Oi sembari melempar senyum.
Ditanya apakah ia akan bersaing di internal partai termasuk dengan Ketua DPC Gerindra Dede Ismail, ia menegaskan itu bukan bersaing.
“Bukan bersaing tapi kan mencari terbaik. Yang menilai partai, masyarakat. Saya mah santai, masih muda,” kata Oi. (eki)
Podcast Kuningan Mass tayang di Youtube.