KUNINGAN (MASS) – Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan (UM Kuningan) melaksanakan kegiatan Government Lecturer Forum (Govlectrum), Senin (29/12/2025) di Ruang Rapat Adipati Lantai 2, Komplek KIC. Kegiatan tersebut digagas oleh Program Studi Manajemen bersama Himpunan Mahasiswa Manajemen Fakultas Pendidikan, Sosial, dan Teknologi UM Kuningan.
Govlectrum menghadirkan narasumber istimewa, orang nomor satu di Kabupaten Kuningan, yakni Bupati Kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar. Kegiatan tersebut juga menjadi forum dialog kolaboratif antara akademisi, mahasiswa, dan pemerintah daerah dalam membahas arah serta tantangan pembangunan ekonomi Kabupaten Kuningan.
Mahasiswa Manajemen UM Kuningan, Agung, menjelaskan Govlectrum hadir sebagai jembatan kolaborasi untuk membuka ruang diskusi kritis dan inspiratif.
“Melalui forum ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh wawasan kebijakan publik, tetapi juga berkesempatan berdialog langsung dengan pimpinan daerah mengenai realitas pembangunan,” ujarnya
Sementara itu, Bupati Kuningan, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kunjungan serta inisiatif mahasiswa UM Kuningan. Ia berharap kegiatan seperti Govlectrum dapat terus dilaksanakan karena mampu menumbuhkan semangat, wawasan, dan karakter kepemimpinan generasi muda.
“Sukses tidak ditempuh dengan jalan pintas, tetapi melalui proses step by step yang terkadang pahit. Keberhasilan adalah hak semua orang, dan kuncinya terletak pada kecerdasan serta kemampuan beradaptasi dengan kemajuan zaman,” ujar Bupati Dian.
Dalam pemaparannya, Bupati juga menyampaikan sejumlah capaian ekonomi Kabupaten Kuningan yang menunjukkan tren positif, di antaranya terkait pertumbuhan ekonomi triwulan I-III tahun 2025 rata-rata di atas 9 persen, dengan puncak pada triwulan II mencapai 10,42 persen.
Selain itu, juga memaparkan tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 72,31, tingkat pengangguran di bulan Agustus 2025 sebesar 7,54 persen, angka kemiskinan di bulan Maret 2025 sebesar 10,74 persen, gini Ratio tahun 2024 sebesar 0,369, serta PDRB per kapita mencapai Rp29,3 juta.
Meski demikian, Bupati mengungkapkan capaian tersebut masih menyisakan tantangan besar. Beberapa di antaranya adalah memastikan kualitas pertumbuhan ekonomi agar dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya kelompok bawah, meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai fondasi transformasi ekonomi jangka panjang, serta mendorong diversifikasi ekonomi demi memperkuat ketahanan ekonomi daerah.
Agung menambahkan Govlectrum membuktikan peran mahasiswa tidak hanya sebagai agen perubahan di masa depan, tetapi juga sebagai mitra berpikir pemerintah di masa kini. Menurutnya, kolaborasi antara mahasiswa dan pemerintah daerah perlu terus diperkuat guna mewujudkan pembangunan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
“Mahasiswa bukan hanya penerima kebijakan, tetapi juga penyuara gagasan,” pungkasnya. (didin)








