KUNINGAN (MASS) – Sellma Putri Rahayu mahasiswa asal Desa Cileuleuy, Kecamatan Cigugur, adalah sosok inspiratif yang kini menjadi salah satu Mojang Kabupaten Kuningan. Ia berkomitmen untuk mengembangkan potensi diri dan masyarakat di sekitarnya khususnya di bidang budaya dan Pariwisata, padahal latar belakang pendidikannya justru bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi di UMK.
Di usianya yang baru 21 tahun, Sellma menunjukkan semangat yang tinggi dalam mengikuti berbagai organisasi dan kegiatan kepemudaan. Ia menyabet Mojang Harapan 2 dan Mojang Mimitran dalam Paguyuban Moka Kuningan 2025.
“Saya ikut Moka ini pengen mengembangakan budaya dan pariwisata yang ada di Kuningan, agar bisa berkontribusi dalam masyarakat dan lingkungan sekitar,” tuturnya kala diwawancara kuninganmass.com pada Rabu (12/11/2025).
Di kampus ia juga aktif dalam berbagai kegiatan di Himatik (Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi dan Komunikasi) serta sebagai Duta Utama Kampus Universitas Muhammadiyah. “Saya juga ikut Himpunan di jurusan saya HIMATIK dan ikut juga Duta Kampus,” paparnya.
Sellma memiliki hobi yang bervariasi, seperti membaca dan bereksperimen dengan resep masakan serta baking. Kecintaannya terhadap dunia kuliner menjadi salah satu cara baginya untuk mengekspresikan diri dan menciptakan kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarnya.
Selain minat di bidang kuliner, Sellma juga terjun dalam dunia komunikasi publik, event organizer, dan berbagai kegiatan sosial. Ia juga aktif di Karang Taruna Desa Cileuleuy menunjukkan kepedulian sosialnya yang besar terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Dalam upayanya mengejar ilmu di bidang teknologi, Sellma telah mulai mempelajari bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, dan Python. Meskipun masih dalam tahap pengembangan diri, ia merasa senang karena pelan-pelan mulai memahami cara membuat website sederhana. “Ini adalah langkah awal saya untuk lebih dalam mengeksplorasi teknologi,” jelasnya.
Sellma meyakini teknologi bukan hanya sebatas alat atau sistem, tetapi juga berkaitan erat dengan cara memanfaatkannya untuk kebaikan. “Saya ingin menggabungkan dua hal yaitu teknologi dan pengabdian masyarakat. Insyallah, saya bisa memberikan kontribusi positif di dunia pendidikan,” tuturnya.
Motivasi yang kuat ditunjukkan oleh Sellma melalui kutipan inspirasionalnya, “Mimpi yang tertunda bukan berarti gagal, kadang hanya menunggu waktu terbaik untuk diwujudkan.” Pesan tersebut diharapkan dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus berjuang dan tidak takut untuk memulai kembali.
Sellma Putri Rahayu adalah contoh nyata dari seorang pemuda yang percaya pada proses belajar dan pengembangan diri, serta siap untuk memberi dampak positif bagi masyarakat. Ia memiliki pesan untuk generasi muda disekitarnya.
“Jangan pernah takut memulai lagi. Kadang yang dulu belum berhasil bukan akhir dari segalanya, tapi awal dari perjalanan yang lebih matang dan berarti,” pungkasnya. (raqib)
