KUNINGAN (MASS) – Berlatar belakang keluarga pengusaha ternama di Kuningan, Sri Rezeki justru membagikan pengalaman hidupnya dengan buku.
Buku yang berisi tentang makna kehidupan berjudul “Catatan Sri Rezeki” itu, dipersembahkannya untuk masyarakat luas. Ia ingin, apa yang ditulisnya bisa bermanfaat sebagai makna hidup.
Launching buku sendiri digelar pada pekan lalu, tepatnya Minggu (10/12/2023) di kediamannya Desa Pangkalan Kecamatan Ciawigebang.
Tak main-main, launching sederhana di rumahnya itu menghadirkan berbagai tamu istimewa seperti Ega Noviantika D’academy 2 dan Rafly D’academy 3.
Acara yang dirancang dengan menghadirkan orang-orang terdekat itu, kata Sri Rezeki, dibuat dengan penuh suka cita dan gembira. Apalagi, tamu-tamu yang hadir termasuk Ega, adalah orang-orang yang memang dekat dengannya.
“Alhamdulillah saya tidak menyangka acaranya luar biasa,” kata Sri Rezeki saat diwawancara pasca kegiatan.
Ia mengaku, sebenarnya sejak lama punya hobi menulis. Namuna, baru terealisasi menjadi buku di tahun 2023 ini.
“Waktu 2022 itu saya kumpulkan materi yang saya tulis, tidak mudah saya launching buku ini karena penerbit punya kriteria,” ujarnya sembari bersyukur karena akhirnya niat baik itu bisa terlaksana.
Ia mengatakan bahwa menulis adalah dunianya. Karena, apa yang ingin disampaikan Sri bisa terapresiasi melalui menulis. Hal itu, lanjutnya, lebih baik dibanding curhat ke personal.
“Penyusunan hampir setahun,” ujarnya sembari menjelaskan, saat itu sempat ada kejadian duka dimana snag ibu dan abah meninggal dunia, hingga launching buku tertunda.
Saudara dari Dede Sembada itu mengaku, materi-materi rulisan sebenarnya sudah terkumpul sejak Agustus 2022. Saat itu, diberikan ke penerbit dengan lika-likunya seperti proses editing, ilustrasi hingga sampul, dan akhirnya bisa terbit.
“Isi dari buku itu tentang makna kehidupan. Sekarang kan banyak orang yang curhat ke saya tentang materi, anak dan lain-lain,” jelasnya.
Ia mengatakan, hidup memang punya dua sisi. Ada kebaikan ada keburukan. Ada senang dan ada sedih. Dan itu semua yang juga dituangkannya dalam buku.
“Kalo bisa menyelerasakan hati dan pikiran insya allah dunia bisa digenggam,” pesannya di akhir. (eki)