KUNINGAN (MASS) – Pasca diresmikan oleh Presiden Jokowi 31 Agustus 2021, hingga saat ini warga Kuningan belum bisa menikmati Bendungan Kuningan yang dibangun senilai Rp513 miliar.
Hal ini karena oleh pemerintah, keberadaan bendungan belum bisa dibuka untuk umum. Selain itu juga yang paling utama masih dalam tahap pemeliharaan pihak BBWS.
Dari pantuaan Kuningamasss.com pada Kamis (14/10/2021), pintu gerbang waduk ditutup. Meski banyak warga yang datang, mereka terpaksa harus gigit jari karena belum dibuka untuk umum.
“Saya dari Jakarta, kebetulan besilaturahmi ke saudara di Cilimus. Ketika tau ada Bendungan Kuningan saya langsung ke sini. Tapi saya pintu digembok,” ujar pria muda yang datang bersama rombongan menggunakan mini bus.
Tidak berselang lama muncul kembali kendaraan yang ingin masuk ke bendungan. Begitu tidak buka mereka hanya melakukan selfi dan langsung ke pinggir untuk makan bersama.
“Saya kira setelah diresmikan pak presiden bisa seperti Waduk Darma dikunjungi warga, ternyata masih ditutup,” jelas Inah salah seorang pengunjung.
Terpisah, Kadis PUTR Kabupaten Kuningan HM Ridwan Setiawan MSi meminta maaf kepada warga Kuningan karena bendungan belum bisa dibuka. Hal itu karena masih dalam tahap pemiliharaan.
“Genangan airnya baru 30 persen. Alhamdulilalah resapan air 0,5 persen,” ujarnya.
Nanti kalau sudah beres, lanjut Ridwan, akan dibuka untuk umum, karena bisa dijadikan tempat rekreasi murah meriah.
Sekadar informasi bendungan yang memiliki kapasitas tampung 25,9 juta meter dan luas genangan 221,59 hektare. Bendungan akan menyuplai air irigasi secara kontinu bagi 3.000 hektare areal sawah masyarakat yang berada di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon di Jawa Barat dan Kabupaten Brebes di Jawa Tengah.
Selain menopang sektor pertanian, Bendungan Kuningan juga sangat bermanfaat untuk mendukung ketahanan air dengan menyediakan layanan air baku sebesar 0,30 meter kubik per detik.
Selanjutnya berfungsi untuk mendukung pengendalian banjir serta berpotensi menghasilkan daya listrik sebesar 0,5 megawatt. (agus)
Charkim
25 Oktober 2021 at 15:06
Rencana Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang harus di dukung oleh semua maayarakat, jangan sampai rumput dan tanaman yg lain yg baru mulai tumbuh jadi rusak gara2 para pengunjung yg tidak tertib…