KUNINGAN (MASS)- Pelantikan 11 pejabat Eselon II pada Rabu (1/4/2020) beres dilaksanakan dan mencetak sejarah karena dilantik pada saat Indonesia terkena wabah virus corona, sehingga pelantikan menggunakan masker dan tamu yang hadir pun dibatasi.
Dibalik beres dilantik 11 pejabat banyak muncul ketidakpuasaan terhadap hasil. Tudingan ada putra mahkota dalam open bidding ramai diperbincangkan. Terlebih kebanyakan yang dipilih oleh bupati adalah mereka yang lolos pada satu jabatan. Sedangkan peserta yang lolos di dua jabatan banyak yang terpental.
Mereka yang tidak lolos berkomentar pedas untuk apa diadakan open bidding yang memakan waktu dan biaya. Sedangkan hasil sudah ditentukan dari awal.
Sejak awal mereka percaya open bidding benar-benar untuk mencari hasil yang terbaik, terlebih ada perkataan demi allah dari sang bupati bahwa oppen bidding murni tanpa rekayasa.
Namun, begitu mengetahui siapa yang bakal diilantik pada Rabu mereka pun mengeluarkan unek-unek melalui medsos, baik keluhan maupun sindiran. Ada yang menarik yang ditangkap oleh kuninganmass,com terkait cuitan dalam medsos yakni ada #mamahmintapulsa dan #mamahmintakuasa.
Disinyalir ada beberapa pejabat yang terpilih menggunakan kedekatan dengan istri Bupati Hj Ika Acep Purnama . Sebab, satu dari tiga besar yang dipilih menjadi hak bupati sehingga dinilai ada unsur subjektif, maka yang punya kapasitas tersingkirkan.
Sementara itu bupati pada saat pelantikan mengaku, mereka yang terpilih sudah sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tidak ada yang dilangggar.
Terpisah, Hj Ika Acep Purnama ketika dikonfirmasi keterlibatkan dirinya pada open bidding hanya tersenyum apalagi ada tuduhan yang lolos adalah orang dekatnya. Menurut Ika, open bidding bukan ranah Ketua TP PKK tapi bupati.
“Saya sih ada yang menuduh seperti itu diam saja, nanti juga menghilang. Saya tidak terlibat dari oppen biding karena memang bukan ranah saya,” jelasnya. (agus)