KUNINGAN (MASS) – Di tengah dinamika kehidupan modern, Syifa Nurlatifah (20) muncul sebagai sosok inspiratif dari Desa Panyosogan, Luragung, terutama bagi kalangan muda. Hingga saat ini, ia masih fkus dengan pendidikan, dimulai dari SDN 1 Panyosogan, dilanjutkan ke MTs PUI Ciawigebang, MAN 2 Kuningan, hingga saat ini sedang menempuh studi di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Meski begitu, pendidikan bukan satu-satunya fokus Syifa. Dia juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan kegiatan kepemudaan. Syifa terlibat dalam Forum Genre Kabupaten Kuningan dan GenBI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Selain itu, dia juga berpartisipasi dalam Advokasi Rekam Rasa serta menjadi kontributor dalam berbagai kegiatan literasi, sosial, dan keagamaan, baik di desanya maupun di lingkungan kampus.
Saat ini, meskipun tinggal di Cirebon untuk menuntut ilmu, Syifa tetap terhubung dengan akar budayanya di Desa Panyosogan. Dia memiliki hobi memasak dan berkebun, yang mencerminkan cinta dan kedekatannya dengan alam serta tradisi lokal. Melalui hobinya, Syifa belajar lebih banyak tentang kesabaran dan ketekunan—nilai-nilai yang sangat penting dalam hidup.
Minat Syifa tidak terbatas pada bidang akademis dan kegiatan sosial. Dia juga memiliki ketertarikan yang besar dalam public speaking, menjadi MC, serta komunikasi digital dan media sosial. Kemampuannya dalam berkomunikasi membuatnya menjadi sosok yang mampu menjembatani berbagai kelompok dalam masyarakat.
Dalam perjalanan hidupnya, Syifa memiliki sebuah kutipan yang selalu menjadi pegangan: “Tumbuh tak harus selalu kuat, yang penting terus bergerak walau pelan. Karena hidup yang kita jalani bukan berada di timeline orang lain.” Kutipan ini mencerminkan pandangannya tentang kehidupan yang penuh perjuangan dan perkembangan pribadi.
Pesan dan harapan Syifa untuk generasi muda sangat menginspirasi. “Jangan takut gagal, karena dari kegagalan kita belajar untuk tumbuh. Hidup ini perjalanan bukan perlombaan, jalani dan nikmati,” ujarnya.
Dia mendorong generasi muda untuk menjadi peka, peduli, dan bersahabat dengan setiap orang yang ingin berkembang. Menurutnya, saling mendukung dan berkolaborasi adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama.
Syifa percaya bahwa masa depan bukan tentang siapa yang tercepat, tetapi siapa yang berani bertahan dan terus berproses. “Tetap semangat, dan selalu berproses menjadi lebih baik. Masa depan emas ada di tangan kita generasi saat ini,” pungkasnya. (raqib/mgg)