KUNINGAN(MASS) – Sebagai tujuan daerah wisata di Jawa Barat, tentunya Kabupaten Kuningan banyak dikunjungi wisatawan. Lalu, timbul pertanyaan berapa wisatawan yang datang ke kota kuda setiap tahunnya untuk menikmati liburan?
Dari data Dinas Pemuda, Olaharaga dan Pariwisata Kabupaten Kuningan ternyata jumlah wisatawan yang datang setiap tahunnya selalu meningkat. Sebagai bukti selama delapan tahun ini grafikya terus naik.
Pada tahun 2017 sendiri total wisatawan yang datang adalah 3.071.635 orang. Dibanding dengan tahun lalu meningkat meski hanya belasan orang karena tahun 2016 sebanyak 3.066.376.
“Alhamdulillah naik terus setiap tahun. Selain faktor bertamabahnya jumlah objek wisata juga ada faktor semakin dikenalnya objek wisata yang ada di kota kuda,” sebut Kadis Porapar Drs Jaka Chaerul kepada kuninganmass.com , Rabu (3/1/208).
Jaka yang didampingi oleh Kabid Pemasaran Hj Nani Rusnani SPd menyebutkan, sejak tahun 2010 pengunjung naik terus. Untuk tahun 2010 wisatawan yang datang sebanyak 1.502.241, 2011 naik menjadi 1.654.381 orang.
Kemudian, untuk tahun 2012 naik lagi menjadi 1.764.702, tahun 2013 sendiri jumlanya 1.788.329. Lalu, 2014 kembali melonjak menjadi 1.836.407, 2015 kenaikan sangat bagus yakni menembus 2.752.852. dan dua tahun terakhir ini diangka 3 juta yakni 3.066.376 dan 3.071.635.
“Jumlah pengunjung ini berdasarkan perhitungan jumlah hutungan wisatawan yang darang ke hotel, OTDW dan juga rumah makan. Saat ini meski kunjungan membludak tapi pemasukan ke PAD minim karena kebanyakan ke desa dan TNGC. Hal ini pun menjadi perhatan serius Pemkab Kuningan,” ujar Nani yang diamini oleh Kasi Promosi dan Informasi Ani Nurhayati SE MM.
Saat ini jumlah yang datang didominasi oleh wisatawan nusantara. Untuk wisman hanya 314 orang. Sedangkan jumlah objek wisata 45 tempat, hotel sebanyak 39 buah dan rumah makan 35 tempat.
Jaka menargetkan pada tahun 2018, jumlah pengunjung akan meningkat lagi karena jumlah OTDW naik. Selain, itu juga kemudahan transportasi dengan adanya bandara Kertajati dan Jalan Tol Cipali akan sangat mendukung.
“Untuk masa puncak terjadi pada lebaran, liburan sekolah dan tahun baru,” pungkasnya. (agus)