KUNINGAN (MASS)- Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) mengikuti kegiatan Perkemahan Pramuka Luar Biasa di kawasan lapangan bola Desa Darma Kecamatan Darma. Kegiatan Ini bagian dari Pembukaan kegiatan optimalisasi pengembangan potensi anak berkebutuhan khusus melalui tema Pramuka Luar Biasa dan Pengembangan Kreativitas bagi peserta didik SMA tingkat Kabupaten Kuningan tahun 2020.
Dalam perkemahan ini, mereka belajar untuk hidup mandiri ala anggota Pramuka. Kegiatan dibuka oleh Wakil Bupati Kuningan Wabup HM Ridho Suganda.
Hadir dalam kegiatan Kabid PK-LK Disdik Provinsi Jawa Barat, Camat Darma Eko Yuyud Mahendra beserta Unsur Pimpinan Kecamatan Darma, Kepala Bagian Kesra Setda Kab. Kuningan, Pengawas SKB Kab. Kuningan, Ketua Kwarcab Kab. Kuningan, Ketua PGRI Kab. Kuningan, Kepala SLB dan Dewan Guru se-Kab. Kuningan, Kepala SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA se-Kec. Darma, Kepala Desa Se-Kec. Darma.
Ketua Penyelenggara yang juga Kepala Bagian Kesra Setda Kuningan Dian Fenti Asmara, menjelaskan menjadi Initiator dalam menumbuhkan kembali kesadaran terhadap gerakan Pramuka di Kabupaten Kuningan yang dimulai oleh anak berkebutuhan khusus se- Kabupaten Kuningan.
“Menumbuhkembangkan kreativitas dan kecintaan terhadap rasa kesetiakawanan serta silaturahmi antar siswa, untuk menggali dan memberikan dorongan kepada peserta didik, pendidikan khusus dan layanan khusus agar dapat mengembangkan potensi bakat dan kreativitasnya untuk dikembangkan secara optimal,” jelasnya.
Diadakannya kemah Pramuka luar biasa di Desa Darma Kecamatan Darma sebagai motivasi bagi anak berkebutuhan khusus yang mandiri dan berkreasi untuk mewujudkan peserta yang berkarakter sebagai inspirasi untuk menciptakan prestasi. Total peserta terdiri dari 140 orang siswa i dan 42 orang guru pendamping SLB se-Kabupaten Kuningan.
Kegiatan ini lanjut mantan Camat Kramatmulya addalah dua hari Jumat-Sabtu (6-7/3/ 2020). Sumber dana pembiayaan pelaksanaan kegiatan optimalisasi pengembangan potensi anak berkebutuhan khusus melalui kemah Pramuka luar biasa dan pengembangan kreativitas ABK bagi peserta didik SLB bersumber dari APBD Kabupaten Kuningan tahun 2020.
Sementara itu Wakil Bupati Kuningan Wabup Edo mengatakan dengan melihat tema kali ini yakni melalui perkemahan dan lomba kreatifitas Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dapat menghasilkan peserta didik yang mandiri dan berkarakter sebagai inspirasi untuk mencapai prestasi”, pihaknya optimis dengan para peserta.
Sebab, sudah sangat jelas dan tegas, mengandung maksud bahwa mereka diberi kesempatan yang sama oleh pemerintah. Wabup berpesan kepada para pembimbing, guru- guru SLB , agar lebih optimis karena siswa yang dididik bisa membuktikan kemampuannya.
“Kepada seluruh elemen masyarakat dan stakeholder untuk terus memberikan dukungan dan kerjasama, dalam memberikan perlindungan dan kesejahteraan anak. Karena anak merupakan amanah yang harus kita jaga dan pelihara dengan ilmu pengetahuan, sehingga menjadi Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkualitas,” tandasnya.
Wabup juga berpesan kepada anak-anakku, agar belajar dengan sungguh-sungguh, perdalam ilmu agama dan patuh dengan orang tua dan guru. Sebagai calon pemimpin bangsa, harus berani dan memiliki mimpi, harus mempunyai cita-cita yang tinggi.
“Memiliki asa yang luas, sebab hanya dengan memiliki harapan, seseorang akan maju dan berkembang. Terus berusaha membangun dirinya menjadi individu-individu yang berkualitas, yang mempunyai keunggulan kompetitif dan komparatif” ucap wabup.
Dalam kesempatan tersebut wabup menyampaikan beberapa kebijakan strategis Pemerintah Kabupaten Kuningan seperti kegiatan pramuka luar biasa merupakan bagian dari kebijakan kwartir cabang gerkana pramuka Kuningan yang harus didorong, sehingga mendapat kesempatan dan kesejahteraan antara Pramuka Luar Biasa dengan kegiatan pramuka pada umumnya.
“Pemerintah Kabupaten Kuningan tidak membeda-bedakan pelayanan antara masyarakat umum dengan komponen masyarakat berkebutuhan khusus,” ucapya.
Diterangkan, pada Tanggal 3 Juli 2012Kuningan telah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai Pelopor Pembudaya Pendidikan Inklusif di Jawa Barat. Dengan hal ini tentu menjadi sebuah tanggung jawab moral untuk lebih memberikan perhatian khusus terhadap kepentingan masyarakat berkebutuhan khusus dari berbagai aspek yang meliputi sosial, ekonomi, ketenagakerjaan terlebih penting aspek pendidikian khusus.
Dengan kebijakan yang telah, sedang dan akan diterapkan, Wabup berharap agar menjadi kesejahteraan bagi komponen masyarakat berkebutuhan khusus. Terlebih dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lainnya, yang belum optimal memberikan perhatian terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK). (agus)