KUNINGAN (MASS)- Belum lama ini (10/2/2021) pihak BTNGC menyambangi Kampung Domba di desa wisata Cibuntu kecamatan Pasawahan.
Desa ini merupakan salah satu desa penyangga Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Di sana ada batu-batu menyembul mirip batu nisan atau menyerupai ‘Yoni’.
Secara visual, memang sulit menyatakan kumpulan batu tersebut merupakan petilasan Laksamana Cheng Ho yang mashyur itu.
Karena memang tampilan batu-batu tersebut polos tanpa ornamen khas Tionghoa.
Meski demikian, beberapa warga dan tokoh masyarakat setempat mengatakan situs tersebut merupakan petilasan Cheng Ho. Ya, cerita lisan tersebut mereka dapatkan secara turun-temurun.
“Para sesepuh memang mengatakan demikian. Tapi tentu hal ini mesti ditelusuri lebih lanjut oleh para pihak berwenang dan berkompeten,” sebut Kepala Desa) Cibuntu, Haji Awam.
Haji Awam menuturkan dirinya juga punya keturunan Tionghoa.
“Kalau tidak salah, nenek saya pernah menikah dengan seorang Tionghoa. Namanya Liem Ciang Seng. Saya biasa memanggilnya abah Sam Seng,” tuturnya.
Menurut H Awam, bila ‘pancakaki’ jauh ke belakang, bisa jadi memang Cheng Ho atau anak buahnya pernah singgah ke Cibuntu.
Argumen tersebut dikuatkan Ketua Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis) Cibuntu, Kang Adang.
“Di desa kami memang ada banyak situs berupa batu. Salah satunya situs yang kami sebut petilasan Babah Sam Po Kong,” katanya, seperti dikutup dari medsos milik BTNGC.
Terlepas dari semua itu, desa Cibuntu sangat terbuka bagi sejarawan dan arkeologi yang ingin meneliti situs tersebut.
Siapakah Cheng Ho?. Menurut mbah Google, Cheng Ho ialah seorang Kasim dari Kaisar Yongle pada zaman Dinasti Ming, Tiongkok di abad ke 15 masehi.
Cheng Ho mendapat 7 perintah pelayaran ekspedisi damai ke penjuru dunia selama periode 1405 sampai 1433 masehi. Salah satu rute pelayaran tersebut melintasi perairan laut Jawa dengan tujuan utama Kerajaan Majapahit.
Menurut Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Padjajaran, Profesor Nina Herlina, Cheng Cho sempat bersandar di pelabuhan Muara Jati, Cirebon pada 1415 masehi.
“Saat itu Cheng Ho hendak mengisi logistik terutama air tawar untuk bekal pelayara,” katanya kepada traveldotdetikdotcom November 2018 silam.
Cheng Ho pun menghadiahi cinderamata piring keramik bertuliskan Ayat Kursi kepada Sultan Cirebon.
Mungkinkah saat berada di Cirebon, Cheng Ho datang ke Cibuntu di kaki gunung Ciremai sejauh 30 kilometer dan meninggalkan petilasan di sana? (agus)
Pingback: Sandiaga Uno Senin Ada di Kuningan – Kuningan Mass