Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Education

BEM Kampus Kuningan Berkumpul, Bahas Stunting, PJU Sampai Dugaan Gratifikasi

KUNINGAN (MASS) – Para ketua BEM kampus di Kuningan, berkumpul dan berdiskusi tentang banyak hal. Mulai dari stunting, isu PJU, sampai dugaan gratifikasi Mall Kuningan.

Mereka, membahas hal tersebut dalam kegiatan Politic Discuss Club yang diinisiasi Kementerian Politik dan Kebijakan Publik BEM STKIP Muhammadiyah Kuningan bekerjasama dengan Departemen Kebijakan Publik KAMMI Komisariat Al-Quds STIS Husnul Khatimah.

Mengusung tema “Kebijakan Publik Merakyat untuk Kuningan”, kegiatan dilaksanakan di Kampus STIS Husnul Khatimah, Selasa (4/7/2023) lalu, dengan para perwakilan BEM se-Kabupaten Kuningan sebagai peserta diskusi.

Presma BEM Universitas Al-Ihya (Unisa) Kuningan , Reza Maulana, mengaku menyambut baik gelaran Politic Discuss Club tersebut. Apalagi, ini juga bisa jadi wadah silaturahmi.

“Karena dihadiri oleh kawan-kawan BEM se-Kabupaten Kuningan dan sarana diskusi untuk menggali sejauh mana Kebijakan Publik yang sudah dihadirkan oleh pemerintah memberikan dampak baik untuk masyarakat. Selain itu pula, menghadirkan solusi-solusi terkait kebijakan publik seperti apa yang dibutuhkan oleh masyarakat kabupaten kuningan saat ini, baik dalam hal pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, lingkungan dan lainnya. Harapannya tentu ruang-ruang diskusi seperti ini semakin banyak dan meluas,” ujarnya memaparkan.

Dalam forum diskusi tersebut dibahas mengenai isu sunting di Kabupaten Kuningan. Persoalan stunting, kini memiliki landasan hukum melalui Keputusan Bupati Kuningan Nomor : 050/KPRS.204-Bapeda/2021 tentang pembentukan tim penanggulan stunting di Kabupaten Kuningan. 

Program sebagai turunan dari keputusan Bupati ini juga sudah dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan instansi terkait lainnya. Persoalan stunting ini bukan hanya persoalan di kabupaten Kuningan melainkan menjadi persoalan nasional. 

“Maka daripada itu ini perlu adanya evaluasi mengenai program penanganan persalinan stunting di Kabupaten Kuningan ini dan perlu adanya kontribusi daripada mahasiswa dalam penyelesaian masalah ini,” sebut Presma Unisa.

Hal senada juga jadi pergatian Presma BEM STIKES Muhammadiyah Kuningan Ine Meilani. Ia mengatakan, banyaknya kasus stunting ini disebabkan dari tingkat kemiskinan yang masih tinggi di Kuningan. Dimana untuk mencakupi gizi yang sesuai juga perlu uang, ditambah lagi pengetahuan yang memang kurang. 

“Dimulai kurangnya pengetahuan dari posyandu, dimana di posyandu itu akan diberi arahan mengenai stunting dan hal mengenai pertumbuhan anak. Akan tetapi dikalangan masyarakat ini banyaknya yang memang takut ke posyandu contohnya karena terdapat stigma bahwa kalo anak menjadi sakit setelah pemberian vaksinasi. Padahal hal ini disebabkan oleh antibody yang terdapat dalam tubuh anak tersebut bukan dari vaksin itu sendiri,” paparnya.

Tapi, lanjutnya, karena ketakutan itu justru membuat masyarakat susah membawa anak ke posyandu. Karenanya, perlu edukasi lebih terhadap masyarakat. 

“Dalam hal ini semoga kami sebagai mahasiswa dapat ikut andil berperan dalam mengedukasi masyarakat terkait stunting dan pentingnya posyandu, semoga pemerintah juga dapat memperhatikan lagi terkait masalah tersebut dimulai dari segi ekonomi masyarakat. Dari kegiatan ini kami mendapatkan banyak manfaat untuk berpikir kritis dan aware terhadap permasalah yang terdapat di kuningan” ucapnya dalam tanggapan mengenai kegiatan.

Selain itu, dalam forum diskusi tersebut juga dibahas mengenai persoalan dugaan gratifikasi mall yang sedang hangat di Kabupaten Kuningan. 

Adanya tanah Pemda yang akan dijadikan tanah BOT (Build Operate and Transfer) untuk dibangun mall jadi sorotan. Dimana BOT ini merupakan pemanfaatan tanah oleh pihak lain untuk didirikan bangunan dan kemudian didayagunakan oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu. 

Dalam diskusi itu, persoalan BOT itu memungkinkan adanya dugaan gratifikasi. Selain itu, dibahas pula dalam forum bahwa tidak ada urgentifitasnya untuk pembangunan mall ini, bahkan peraturan mengenai penataan ruang sudah 10 tahun belum kunjung rampung.

Presma BEM Universitas Kuningan Vicky Firdausy Sayidin, menjelaskan bahwa kebijakan publik merupakan pilihan pemerintah untuk melakukan dan tidak melakukan sesuatu, kebijakan publik selalu terkait dengan isu, masalah dan topik tertentu karena kebijakan publik tujuannya untuk menanggapi masalah yang ada dan idealnya untuk menyelesaikan masalah tersebut. 

“Dalam hal ini tentu pemerintah memiliki keterbatasan karena cara pandang, cara berpikir dan perspektif pemerintah untuk melihat sesuatu itu terbatas. Disinilah peran kita sebagai mahasiswa, sebagai mitra kritis pemerintah selain daripada kita memberikan kritik juga harus memberikan ide dan gagasan solusi supaya terjadinya kesesuaian antara kebijakan yang dikeluarkan dengan permasalahan yang ada,” tegasnya.

Presma STIKes Kuningan Rizky Maulana, juga menyampaikan pendapatnya soal peran yang harus dipegang mahasiswa. Mahasiswa harus ikut andil dalam menghadapi segala tantangan zaman apalagi dengan banyaknya perubahan-perubahan yang signifikan di berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

“Mahasiswa memiliki peran dan fungsi dimana tidak terlepas dari esensi tri dharma perguruan tinggi seperti halnya mahasiswa sebagai agent of change, social of control, iron stock, guardian of value dan moral force. Mengacu pada peran dan fungsi mahasiswa ini, mahasiswa diharapkan bisa memformulasikan dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut agar dapat menjadi garda terdepan untuk kemaslahatan umat dan bangsa,” tegasnya.

Presma BEM STIQ Al-Multazam Ikhwan, Farhan Nurramdhani berpendapat bahwa mengenai kebijakan publik ini perlu jadi fokus khusus dan bahkan perlu dibuatkan bagiannya tersendiri dalam kabinetnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Dalam forum PDC ini kita dilatih untuk menggali masalah dan bertukar pikiran untuk mendapat solusi dan menyelesaikan permasalahan yang ada di Kuningan. Yang semua itu belum menjadi fokus kami sebelumnya,” tuturnya.

Maka melalui PDC ini, ia merasa tergerak untuk memfokusi hal itu dengan menambahkan satu kementerian dalam kabinet kami, yakni Kementrian Politik dan Kebijakan yang akan diadakan di masa jabatan yang akan datang. 

“Karena kita tahu bahwa hal ini perlu diseriusi oleh kita, para Mahasiswa. Karena kebenaran harus diselamatkan. Semoga kegiatan ini bisa menjadi kegiatan yang rutin dilaksanakan dan menyambungkan tali saturahmi antar BEM se- Kuningan serta menjadi batu loncatan menuju mahasiswa penyelamat bangsa. Hidup Mahasiswa,” ucapnya.

Sementara, Zanuba Athifa Sukma sebagai Presma BEM STIQ Al-Multazam Akhwat juga mengatakan diskusi tersebut sangat membuka wawasan tentang kebijakan publik di wilayah Kuningan dan meningkatkan kesadaran untuk kritis dan peka terhadap problematika kebijakan di masyarakat. 

“Selain itu, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan bertukar pikiran bagi para presiden BEM di wilayah Kuningan,” imbuhnya.

“Selain kita bisa menambah relasi antara BEM se-Kabupaten Kuningan, kita juga diajarkan mengenai nilai-nilai yang berkaitan erat dengan politik, antara lainnya kita bisa bebas berpendapat, memecahkan suatu perkara, memprioritaskan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan individu. Ini merupakan awalan yang baik untuk kita selaku mahasiswa yang hendak menyatakan aksi secara nyata diluar sana,” kata Presma BEM STIS Husnul khatimah, Arif Nurfauzi .

Dalam diskusi tersebut Amar Fahri sebagai Menteri Politik dan Kebijakan Publik BEM STKIP Muhammadiyah Kuningan memaparkan bahwa kebijakan publik ini terbagi dalam 3 bentuk yaitu Makro, Meso dan Mikro. 

Dalam diskusi kali ini lebih terfokus pada Kebijakan Publik Mikro, karena menjadi pembahasan bagaimana kebijakan publik yang keluar dari pemerintahan Kabupaten Kuningan apakah sudah berpihak pada masyarakat atau tidak. 

“Dalam kebijakan publik ini memiliki masalah dalam transparansi, dimana ada indikator dalam tranparansi ini, seperti kerangka kerja hukum, akses masyarakat, dan audit independen. Dengan permasalahan dalam kebijakan publik ini perlu diterapkan Good Governance sebagai konsep tata kelola pemerintahan yang baik. Good Governance ini didalamnya membahas mengenai transparansi untuk meningkatkan kredibilitas pemerintah dengan menerapkan juga konsep-konsep akuntabilitas,” terangnya.

Dalam diskusi tersebut, sempat disinggung mengenai persoalan PJU. Dikatakan, dengan persoalan PJU ini mengindikasikan tidak adanya penerapan Good Governance karena dianggap tidak adanya transparansi dalam pemilihan pemenang lelang proyek pengadaan PJU. Belum lagi merembet ke dugaan manipulasi data dan lain sebagainya.

Di akhir, Amar Fahri Dipungkas mengatakan bahwa agenda ini menjadi pantikan besar bagi pergerakan BEM di Kabupaten Kuningan. 

“Agenda ini menjadi sarana untuk mahasiswa dalam memperhatikan bagaimana kebijakan publik di Kabupaten Kuningan, apakah kebijakan publik ini sudah berpihak pada rakyat atau tidak dan apakah sudah transparan atau tidak dalam kebijakan publik yang ada. Disamping itu agenda ini menjadi ajang silaturahmi bagi BEM se-kabupaten Kuningan untuk dapat bergerak bersama dalam menghadapi persoalan yang ada di Kabupaten Kuningan,” tuturnya di akhir sembari menegaskan, bahwa mahasiswa harus berperan sebagai penyambung lidah rakyat. (eki)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Business

KUNINGAN (MASS) – Sejumlah massa yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Kuningan, mendatangi Kantor Bupati untuk audiensi terkait perijinan toko modern yang dianggap mereka carut...

Government

KUNINGAN (MASS) – Bupati Terpilih Dian Rachmat Yanuar M Si dan Pj Sekda Kuningan saat ini, Dr A Taufik Rahman M Si disebut-sebut rising...

Economics

KUNINGAN (MASS) – Harga komoditas sayur jenis wortel terpantau naik tajam di pasaran per hari ini, Senin (20/1/2025). Harganya bahkan mencapai Rp 20ribu/kg. Selain...

Government

KUNINGAN (MASS) – Meski Pj Sekda Kuningan Dr A Taofik Rohman memperoleh nilai tertinggi saat OB (Open Bidding) Sekda yang diinisiasi Pj Bupati Iip...

Government

KUNINGAN (MASS) – Direktur Eksekutif Indonesia Public Research and Consulting (IPRC), M. Indra Purnama menyampaikan pandangannya terkait polemik Open Bidding Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten...

Incident

KUNINGAN (MASS) – Sebuah tempat belajar anak, TK Miftahul Falah yang berada di RT 014 RW 007 Dusun Manis 1  Desa Ciawilor Kecamatan Ciawigebang, mengalami...

Incident

KUNINGAN (MASS) -Tanah longsor terjadi di Desa Margacina, Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan, pada pukul 13.00 WIB, Sabtu, (18/1/2025). Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Innalillahi wa innailaihi rojiun. Sebanyak 4 rumah di Pemukiman BSPS Dusun Purwasari RT 002 RW 008 Desa Cimara Kecamatan Cibeureun amblas,...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Paradigma baru, bisa menjadi solusi ketahanan pangan dan pertanian Kabupaten Kuningan. Paradigma itu diperlukan mengingat tantangan dan kendala pembangunan pertanian yang...

Sport

KUNINGAN (MASS) – Kuningan student futsal league bertajuk Liga Foundation 2025, saat ini tengah berlangsung di GOR Ewangga Kuningan. Kompetisi yang dimulai sejak tanggal...

Business

KUNINGAN (MASS) – Toko bahan bangunan kenamaan, RKM, kini hadir di Kabupaten Kuningan tepatnya di Jalan Siliwangi Blok Cilame No.73, Cirendang, Kecamatan Kuningan. Ritel...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Situasi Kuningan saat ini sedang tidak baik-baik saja dan memprihatinkan, banyak permasalahan yang muncul dan mencuat di permukaan, dari mulai tunda...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Kuningan, melakukan aksi unjuk rasa ke Gedung DPRD Kabupaten Kuningan...

Incident

KUNINGAN (MASS) – Pembersih jalan yang menghubungkan Kuningan – Majalengka via Cipasung Kecamatan Darma yang sempat tertutup akibat longsor, terus dilakukan oleh pihak terkait,...

Government

KUNINGAN (MASS) – Tahukah kamu? Tahun 2025 akan menjadi tahun yang istimewa untuk kesehatanmu! Pemerintah memberikan kado ulang tahun berupa Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG),...

Sport

KUNINGAN (MASS) – Pesik Kuningan, kembali menunjukkan dominasinya dengan kemenangan telak 4-1 atas Persipu Depok dalam leg pertama yang berlangsung di Stadion Masud, Rabu...

Business

KUNINGAN (MASS) – Tahun baru semakin terasa manis dengan datangnya musim durian. Kedai Durian Kuningan menjadi salah satu tempat favorit bagi para pencinta durian,...

Business

KUNINGAN (MASS) – Ketua Lembaga Bantuan Hukum Muhamadiyah Kabupaten Kuningan, Dadan Somantri Indra Santana SH yang juga Ketua DPC Kongres Advokat Indonesia Kabupaten Kuningan,...

Education

TASIKMALAYA (MASS) – Muhammad Najmi, yang akrab disapa Kakang, secara resmi diumumkan sebagai Koordinator Wilayah (Korwil) Arus Informasi Santri Nusantara (AISNU) Jawa Barat dalam...

Government

KUNINGAN (MASS) – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kuningan, sudah dimulai sejak awal pekan ini. Program ini, dimulai dengan sekoah sekitar...

Government

KUNINGAN (MASS) – Honorer berstatus R2 dan R3 hasil seleksi PPPK 2024 tahap 1 Kabupaten Kuningan, rencananya akan menggelar aksi damai. Aksi damai yang...

Inspiration

KUNINGAN (MASS) – Za’abal Alaninda Wijaya (13) remaja berbakat dari Kelurahan Cirendang Kecamatan Kuningan sekaligus siswa di SMPN 2 Kuningan, kembali membuktikan bakatnya dengan...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Bejad. Empat pria asal Kuningan berinisial S, RTT, VM dan SR dilaporkan ke Polres Kuningan karena dugaan rudapaksa (pemerkosaan) secara bersama-sama,...

Incident

KUNINGAN (MASS) – Di balik ketenangan Desa Kertawirama, Kecamatan Nusaherang, hujan deras pada Minggu, (12/1/2025), menyisakan ancaman yang tak terlihat sebelumnya. Saluran drainase yang...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Belakangan ini, beredar di media sosial sebuah video yang memuat narasi tentang dugaan penggerebekan anggota DPRD Kabupaten Kuningan yang diduga melakukan...

Government

KUNINGAN (MASS) – Jadi, sebenarnya kapan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si dan Tuti Andriani SH MKn akan dilantik sebagai Bupati dan Wakil...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pada tanggal 13 Januari Tahun 2025 masyarakat Kabupaten Kuningan dikejutkan dengan pemberitaan yang tidak menyenangkan, yang semestinya anggota dewan perwakilan rakyat...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Baru-baru ini, masyarakat Kabupaten Kuningan dikejutkan dengan berita terkait tindakan perselingkuhan yang melibatkan seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Meski pada kontestasi Pilkada 2024 lalu mendukung dan mengusung Yanuar Prihatin – H Udin Kusnedi, DPC PKB Kuningan akhirnya menyatakan sikap...

Education

KUNINGAN (MASS) – Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kuningan, dimulai hari ini, Senin (13/1/2025) pagi. Launching program MBG di Kabupaten Kuningan ini,...

Advertisement