KUNINGAN (MASS) – Belanja daerah Kabupaten Kuningan di semester (6 bulan) pertama tahun 2025 ini masih dibawah 50% realisasi.
Mungkin sejalan dengan pendapatannya yang belum penuhi target, belanja daerah yang sudah direalisasi juga baru mencapai 32%.
Secara angka, target belanja daerah tahun 2025 baru terealisasi sebesar Rp 951.150.881.396,- dari target keseluruhan Rp 2.972.120.881.074,-.
Belanja daerah yang masih rendah sendiri terdapat di beberapa pos anggaran,namun yang paling kentara adalah pos belanja modal.
Meski begitu, khusus soal Belanja Bantuan Sosial, realisasinya sudah cukup tinggi, hampir 50%. Secara angka, realisasi Belanja Bansos adalah Rp7.364.467.500,00 realisasi sebesar Rp3.621.152.500,00
Hal itu diakui Bupati Kuningan dalam berkas realisasi anggaran TA 2025, yang diserahkan ke DPRD saat Rapat Paripurna, Selasa (8/7/2025).
Ia mengamini, baik pendapatan maupun belanja memang masih jauh dari target. Dan itu terjadi dari berbagai sektir, termasuk dari transfer pusat. Meski begitu ia juga yakin, biasanya ada akselerasi di sisa semester kedua.
“Saya optimis target pendapatan dan belanja akan sesuai target,” kata Bupati Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si, setelah mengikuti Rapat Paripurna.
Berikut data lengkap soal realisasi belanja daerah semester pertama di tahun 2025:
ANGGARAN BELANJA DAERAH
Anggaran belanja daerah direncanakan sebesar Rp2.972.120.881.074,00, realisasi sebesar Rp951.150.881.396,00 atau 32% yang terdiri dari:
Belanja Operasi
Belanja operasi direncanakan sebesar Rp2.219.973.039.502,00 realisasi sebesar Rp859.150.755.074,00 atau 38,70% yang terdiri dari:
- Belanja Pegawai direncanakan sebesar Rp1.356.509.408.069,00, realisasi sebesar Rp602.011.509.485,00 atau 44,38%;
- Belanja Barang dan Jasa direncanakan sebesar Rp780.259.181.683,00 realisasi sebesar Rp244.199.136.839,00 atau 31,30%;
- Belanja Hibah direncanakan sebesar Rp75.839.982.250,00 realisasi Rp9.318. 956.250,00 atau 12,29%
- Belanja Bantuan Sosial direncanakan sebesar Rp7.364.467.500,00 realisasi sebesar Rp3.621.152.500,00 atau 49,17%
Belanja Modal
Direncanakan sebesar Rp247.488.134.572,00 realisasi sebesar Rp20.115.154.043,00 atau 8,13%. Adapun rincian belanja modal terdiri dari:
- Belanja modal peralatan dan mesin direncanakan sebesar Rp128.045.731.764,00 realisasi sebesar Rp7.524.741.654,00 atau 5,88%;
- Belanja modal gedung dan bangunan direncanakan sebesar Rp50.488.362.459,00 realisasi Rp7.170.018.472,00 atau 14,20%
- Belanja modal jalan, irigasi dan jaringan yang direncakan sebesar Rp46.591.870.833,00 realisasi sebesar Rp4.523.301.750,00 atau 9,71 %;
- Belanja modal aset tetap lainnya direncanakan sebesar Rp22.062.938.766,00 dengan realisasi sebesar Rp653.214.700,00 atau 2,96%.
- Belanja modal aset lainnya direncanakan sebesar Rp299.230.750,00 dengan realisasi sebesar Rp243.877.467.00 atau 81,50%.
Pencapaian realisasi Belanja Modal per semester 1 tahun 2025 masih sangat minim sekitar 8,13%. Minimnya pencapaian realisasi belanja modal ini terjadi di hampir semua akun belanja modal yaitu peralatan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan serta aset tetap lainnya. Hal ini dikarenakan masih berjalannya proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan waktu sesuai dengan perjanjian kerja yang bersumber dari TKD. Sementara yang bersumber dari PAD hampir sebagian besar ditunda.
Kami berharap pada semester ke dua tahun 2025, pelaksanaan kegiatan terkait belanja modal tersebut dapat terlaksana sesuai dengan jadwal pelaksanaan program kegiatan dan target yang ditetapkan selain itu hal ini akan menjadi bahan evaluasi bersama dalam penetapan kebijakan di semester berikutnya.
Belanja Tidak Terduga
Belanja tidak terduga tahun 2025 dianggarkan sebesar Rp12.000.000.000,00 dengan realisasi sampai dengan semester pertama tahun 2024 sebesar Rp4.958.804.000,00 atau 41,32%.
Belanja ini digunakan untuk pengeluaran tidak terduga berupa bencana alam sebesar Rp4.208.804.000,00 serta untuk pengembalian sisa dana bantuan keuangan provinsi tahun 2015 sampai tahun 2020 yang wajib dikembalikan sebesar Rp750.000.000,00.
Belanja Transfer
Belanja transfer direncanakan sebesar Rp492.659.707.000,00 dengan realisasi sebesar Rp66.926.168.279,00 atau baru mencapai 13,58% yang terdiri dari:
1 Belanja Bagi Hasil yang direncanakan sebesar Rp14.658.000.000,00 realisasi sebesar Rp3.597.565.028,00 atau 24,54%, yaitu:
- Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah kepada pemerintahan kabupaten/kota dan desa yang direncanakan sebesar Rp10.079.889.696,00 realisasi sebesar Rp3.312.168.208,00 atau 32,86%;
- Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah kabupaten/kota kepada pemerintah desa yang direncanakan sebesar Rp4.578.110.304,00 realisasi sebesar Rp285.396.820,00 atau 6,23%.
2 Belanja Bantuan Keuangan yang direncanakan sebesar Rp478.001.707.000,00 realisasi sebesar Rp63.328.603.251,00 atau 13,25%. Yang terdiri dari alokasi dana desa.
(eki)
