KUNINGAN (MASS)- Keputusaan Pemerintah RI membatalkan pemberangkatan jamaah haji tahun 2020 sudah keputusan final. Kuota untuk Indonesia adalah 221 ribu dan semua calhaj bersedih dan kecewa dengan adanya pembatalan itu.
Hal ini sangat dimaklumi karena selain sudah siap secara mental. Tapi juga mereka sudah menunggu cukup lama untuk berangkat.
Dari informasi yang kuninganmass.com peroleh kouta Kuningan tahun 2020 adalah 996 orang. Dengan adanya penundaan ini maka daftar tunggu semakin panjang.
“Yah secara otomatis semakin panjang karena tahun ini tidak ada pemberangkatan. Dari hitungan kami daftar tunggu menjadi 17 tahun,” ujar Kepala Kemenag Kuningan Dr H Hanif Hanafi melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh H Hamzah Rukmana, Selasa (2/6/2020).
Ia menerangkan, total jamaah yang berada di daftar tunggu adalah 1.000 orang karena memang kuota Kuningan genap 1.000 orang dengan petugas pendamping haji.
“Daftar calhaj itu terus bertambah setiap hari karena online seluruh Indonesia,” jelasnya.
Terpisah, Bupati Kuningan H Acep Purnama meminta kepada calhaj yang gagal berangkat untuk mengambil hikmah dari kejadian ini. Pasalnya, keputusan ini bukan hanya pemerintah Indonesia tapi juga dari Kerajaan Arab Saudi.
“Ini semua dari takdir Allah dan takdir kita. Karena kalau dipaksakan jug akan berisiko,” jelasnya.
Acep meminta kepada calhaj tidak perlu was-was karena mereka akan berangkat tahun depan dan tentunya uang mereka akan aman. (agus)