KUNINGAN (MASS) – Perayaan adat Seren Taun tahun ini akan tetap dilaksanakan meski dalam suasana berkabung pasca ditinggal sesepuh Paseban Tri Panca Tunggal, Rama Jati atau Pangeran Jatikusumah. Untuk itu, sejumlah perubahan dilakukan oleh panitia guna menjaga kekhidmatan acara sakral tersebut.
Acara puncak Seren Taun rencananya akan dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat yang mulai hadir sejak H-1, Dirjen Kebudayaan, dan Wakil Menteri Kebudayaan.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan kali ini ditiadakan 1000 kentongan, pentas hiburan, pertunjukan musik, dan tarian. Meski begitu, tradisi utama seperti pesta dadung, pembuangan hama dan penanaman pohon tetap akan digelar sesuai adat, namun tanpa iringan musik atau kesenian panggung.
Pangeran Gumirat Barna Alam putra ke-4 dari pangeran Jatikusumah mengatakan acara sudah dipersiapkan dari tanggal 10 hingga sekarang, seluruh rangkaian acara telah dipersiapkan.
“Persiapan dari tanggal 10, tanggal 14 acara sudah mulai Seren Taun hari pertama. Dari pihak panitia sudah siap, baik pengisi acaranya ataupun sarana ucapannya sudah dipersiapkan,” ujarnya, Selasa (10/6/2025) sore.
Ia mengatakan sejauh ini telah dilaksanakan rapat koordinasi bersama Pemda. Koordinasi dilakukan dengan Bupati Kuningan yang diwakili oleh Asisten Daerah I (Asda I) yang bertugas mengundang SKPD terkait agar berkontribusi dan kolaborasi menyukseskan acara.
“Misalnya Dinas Pertanian, bisa menampilkan produk unggulannya di stand pameran. Dinas Perhubungan mendukung dengan pengaturan lalu lintas bersama Polres,” ungkapnya.
Ia berharap tahun-tahun berikutnya, Seren Taun dapat kembali digelar secara meriah seperti sediakala.
“Harapannya Seren Taun untuk tahun kedepannya berjalan seperti biasanya, ada hiburan, ada pentas-pentas seni yang ada di Indonesia,” harapnya.
Seren Taun merupakan upacara adat masyarakat Sunda, khususnya masyarakat adat Sunda Wiwitan Cigugur, yang digelar setiap tahun sebagai ungkapan syukur atas hasil panen sekaligus bentuk penghormatan terhadap leluhur. (rizal/mgg)
