KUNINGAN (MASS) – Dalam sebulan terakhir, kecelakaan yang melibatkan truk cukup sering terjadi. Dari catatan kuninganmass.com, sejak kecelakaan mundurnya truk di Kedungarum, setidaknya sudah ada 3 kali kecelakaan.
Kecelakaan yang dimaksud, pertama pada Senin (19/6/2021) lalu, dimana truk tidak kuat menanjak di Kedungarum dan menghantam bengkel dan menyebabkan satu korban meninggal.
Selang waktu, masih bulan yang sama, pada Minggu (27/6/2021) kecelakaan truk kembali terjadi di Jalan Baru Ancaran, dan menghantam rumah makan Saung Mang Dul.
Dua hari berselang, kecelakaan kembali terjadi yang melibatkan truk. Terbaru, korbannya adalah angkot tang sedang ngetem di Jl RE Martadinata Kuningan, depan gerbang Ancaran.
Bahkan, dikabarkan adalagi kecelakaan yang terjadi di selang waktu tersebut sekitaran Cijoho pada malam hari dan tidak terekspos.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan yang kini dipimpin Jaka Chaerul, melalui Kabid Lalu Lintas Sukirman SE, didampingi Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas M Rangga Gumilar menyebut kecelakaan banyak terjadi faktor human eror, faktor manusia.
“Info dari unit laka, kemarin yang Kedungarum itu karena supir kecapekan, tidak konsen pas nanjak,” sebutnya Selasa (29/6/2021) kemarin.
Disebutkannya lagi, kecelakaan di Ancaran misalnya, pun demikian karena faktor manusianya juga.
Dirinya memaparkan, kecelakaan bukan hanya terjadi pada track yang sulit, Jalan Baru Ancaran adalah contoh jalan bagus dan trak lurus, tapi tetap terjadi kecelakaan.
“(Dishub Kuningan) sedang mengkaji lagi, minta masukan kasi keselamatan akan kita bahas antara dishub, PU sebagai pembina jalan, dan kepolisian sebagai penegakan aturan di jalan,” imbuhnya.
Pihaknya mengaku, sempat ada permintaan untuk penutupan Jalan Kedungarum untuk Truk, tapi semua kembali setelah kajian apakah layak lewat truk atau tidak.
Saat ditanya perihal adakah tonase di Kuningan, Dishub bilang belum ada karena memang belum adanya kelas jalan di Kuningan.
Kelas jalan sendiri, setiap jalurnya akan berbeda. Mulai dari jalan nasional, provinsi dan kabupaten. (Eki)