KUNINGAN (MASS) – Kepala Puskesmas Lamepayung Kuningan Hj. Sri Widawati membantah dugaan salah satu orang tua balita yang mengaku ditolak Posyandu. Pada kuninganmass.com, Sri mengaku sudah menelusuri dan memanggil petugas yang bertugas untuk imunisasi pada hari Kamis (20/11/2025) kemarin, dan mengaku tidak menemukan kasus penolakan.
“Kami menurunkan dua petugas saat itu, satu bidan dan satu perawat, kemariu sudah kami tanyai setelah melakukan cross-check, kami tidak menemukan adanya penolakan,” ujarnya, di Puskesmas Lamepayung, Sabtu (22/11/2025).
Ia menerangkan, dalam pelaksanaan Posyandu, biasanya terdapat lima pos atau meja yang meliputi pendaftaran hingga pemeriksaan. Menurutnya, saat masyarakat datang untuk imunisasi, proses registrasi diawal untuk memastikan anak sudah terdaftar pada jadwal imunisasi yang tepat.
Dalam kejadian kemarin, memang ada seorang orang tua yang membawa anaknya untuk imunisasi di meja awal registrasi mendapati anaknya belum masuk dalam jadwal imunisasi.

Kepala Puskesmas Lamepayung Kuningan Hj. Sri Widawati. (Foto: raqib)
“Ketika kami melakukan pengecekan, anak tersebut memang belum terdaftar untuk imunisasi di bulan ini. Jadwalnya masih bulan depan, itu kata petugas kami dilapangan,” tutur Sri.
Ia pun menegaskan petugas mereka selalu berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Kami memastikan semua petugas bersikap normal dan ramah kepada setiap pengunjung. Bagi kami, pelayanan kesehatan adalah prioritas,” tuturnya.
Sri juga balik bertanya dan mengaku ingin memahami lebih jelas mengenai pemberitahuan yang diterima oleh orang tua, apakah ada kesalahpahaman yang terjadi. “Kami ingin tahu bagaimana informasi tersebut bisa sampai kepada mereka. Apakah ada kesalahan komunikasi atau tidak,” jelasnya.
Petugas di lapangan menambahkan suasana saat itu terbilang biasa saja. Mereka berusaha menjelaskan situasi yang terjadi dengan tenang kepada orang tua yang datang. “Kami sebisa mungkin bersikap normal saat memberikan informasi, dan bersikap ramah dalam memberitahukannya,” tambahnya.
Sri menyimpulkan penting bagi semua pihak untuk saling memahami peran masing-masing dalam proses pelayanan kesehatan. “Kami berharap masyarakat dapat berkoordinasi dengan baik dan mengetahui jadwal imunisasi anak mereka, sehingga tidak ada lagi kebingungan di kemudian hari,” pungkasnya. (raqib)





















