KUNINGAN (MASS) – PT Fashion Stitch Joshua (FSJ) bakal merekrut sekitar 6000 pekerja untuk mengisi pekerjaan di pabrik yang akan segera beroperasi di tahun 2023 ini.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, rencananya pabrik Joshua juga akan memasukan mereka yang memiliki kebutuhan khusus (disabilitas), serta yatim piatu. Tentu dengan kualifikasi tertentu.
Karenanya, untuk meningkatkan keahlian calon pekerja itulah dimulai program pelatihan produksi (operator sewing) di BLK (Balai Latihan Kerja) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kuningan, Senin (19/6/2023).
Calon pekerja, dibekali keahlian dengan praktik langsung pada bahan dan mesin jahit yang sebelumnya memang sudah disediakan PT FSJ. Mereka akan dibekali keterampilan, yang bahkan beberapa diantaranya sudah cukup bisa seperti untuk menjahit, obras sampai perbaikan mesin jahit.
Tujuan pelatihan produksi untuk calon pekerja itu, disampaikan Direktur FSJ Mr Kim Won Pil melalui penerjemah Mr Choong Hwan Lee yang juga menjabat manager plant saat bertemu dengan Wakil Bupati M Ridho Suganda dan Kadisnakertrans Dr Elon Charlan.
Pertemuan itu, juga dihadiri Dandim 0615/Kuningan Letkol Inf Bambang Kurniawan, Kapolsek Garawangi mewakili Kapolres Kuningan, dan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Cirebon Encep Dudi Ginanjar.
Selain pertemuan, mereka juga berkeliling melihat proses workshop menjahit di ruang BLK Disnakertrans.
“Kita pemerintah daerah tentu merasa terbantu dengan adanya PT Joshua ini. Mereka, sedikit banyak telah membantu mengurangi angja pengangguran terbuka di Kuningan,” kata Wabup Edo, merespon baik pelatihan produksi tersebut.
Ia bersyukur, pemodal asal Korea itu tertarik berinvestasi pada pabrik garmen di Kuningan. Ia juga percaya, PT FSJ nantinya akan memprioritaskan warga Kuningan (sesuai domisili) yang keahliannya sudah teruji, salah satunya lewat pelatihan produksi di BLK ini. (eki)