KUNINGAN (MASS)- Revitalisasi Waduk Darma yang akan dijadikan danau terindah dimulai pada Jumat keramat tanggal 4 Oktober 2019. Para generasi milenial di Kabupaten Kuningan banyak yang tidak mengetahui bagaimana sejarah Waduk Darma itu.
Baca berita sebelumnya: https://kuninganmass.com/business/tourism/pembangunan-danau-terindah-dimulai-pada-jumat-keramat/
Kuninganmass.com bakal mengupas tuntas tentang Waduk Darma, dari mulai berdiri hingga saat ini. Waduk ini menjadi ikon Kabupaten Kuningan.
Tidak lengkap kalau berkunjung ke Kuningan tidak menikmati keindahan waduk, terutama pada sore hari. Kala senja di Waduk Darma akan menjadi kenangan indah.
Waduk Darma mempunyai luas Daerah Pengaliran Sungai (DPS) sekitar 23,50 KM, terletak di hulu Sungai Cisanggarung di Desa/Kecamatan Darma, sekitar 12 km baratdaya dari pusat kota Kabupaten Kuningan.
Sebelum jadi bendungan, kawasan ini merupakan tanah bengkok para kepala desa dan aparat desa meliputi Desa Darma, Jagara, Sakerta Barat, Sakerta Timur, Paninggaran dan Cipasung.
Luas waduk sendiri 427 hektare, dengan Kapasitas genangan air maksimal ± 39.000.000 M3. Adapun fungsi waduk adalah Irigasi 19.737 Ha yang dibagi dua wilayha Kabupaten Kuningan 6.6620 H dan Kabupaten Cirebon 13.117 ha.
Selain itu melayani kebutuhan air baku untuk PDAM Kabupaten Kuningan 80 Liter/detik. Fungsi terakhir waduk sebagai pariwisata.
Adapun proses pembangunan dimulai tahun 1924, dimana Pabrik Gula Tersana Ваru mengusulkan pembuatan Waduk Darma untuk operasional pabriknya.
Pada tahun 1930 Jawatan Pengairan menghitung biayanya dan pabrik gula setuju untuk sharing biaya kemudian diadakan berbagai penelitian.
Tahun 1938 dimulai pembangunannya. Namun, tahun 1942 pembangunan terhenti akibat pertikaian antara pejuang kemerdekaan RI Belanda – Jepang.
Tahun 1951 pembangunan dilanjutkan kembali. Dan akhirnya Oktober 1962 pembangunan dianggap selesai dan waduk dapat operasional hingga saat ini.
Selain tempat wisata, waduk juga menjadi tempat penghidupan bagi puluhan nelayan. Kemudian, juga menjadi tempat budidya ikan melalui Kolam Jaring Ikan Terapung (KJA) dengan total 4.903 keramba.
Baca berita sebelumnya : https://kuninganmass.com/government/4-903-keramba-jaring-apung-di-waduk-darma-ternyata-tidak-berizin/
Dibalik keindahan waduk ternyata nyaris tiap tahun selalu terjadi insiden baik disengaja atau pun kecelakaan. Yang menjadi korban adalah para nelayan dan warga yang tengah mencari ikan.
Meski tidak ada catatan resmi tapi jumlah yang meninggal cukup banyak. Hal ini selalu dikaitkan dengan mitos keberadaan belut putih dan dua ikan raksasa.
Baca beritannya: https://kuninganmass.com/business/tourism/benarkah-ada-belut-putih-di-waduk-darma/
Andai Ridwan Kamil tidak menjadi Gubernur mungkin waduk tidak akan berkembang. Pada saat kampanye ke Kuningan Kang Emil berjanji akan menata waduk menjadi danau teridah.
Hal ini ia buktikan pasca dilantik dengan menganggarkan dana Rp60 miliar. Untuk tahap pertama tahun 2019 digelontorkan Rp9,5 miliar.
Baca berita sebelumnya : https://kuninganmass.com/business/tourism/ini-bocoran-tentang-waduk-darma-yang-akan-menjadi-danau-terindah/
Bagi warga luar Kuningan yang ingin berkunjung ke waduk tidaklah sulit, karena selain bisa menggunakan kendaraan pribadi juga kendaraan umum.
Objek Wisata Waduk Darma letaknya kurang lebih 18 KM ke arah barat dari pusat keramaian kota Kuningan, lokasinya sangat mudah dijangkau dari berbagai arah. Dengan begini pengunjung dari luar daerah pun tidak akan takut kesasar ataupun tidak ketemu tempatnya.
Bagi pengunjung dari luar kota terutama yang menggunakan kendaran pribadi caranya gampang apabila kesulitan bisa melihat dari peta gogle map. Sedangkan bagi yang menggunakan angkutan umum ada dua pilihan apabila masuk dari arah Cirebon, dari terminal Cirebon naik bis ¾ jurusan Tasik-Cirebon atau elf jurusan Cirebon-Cikijing turun langsung lokasi.
Sementara dari arah Ciamis, naik bis ¾ jurusan Tasik Cirebon atau elf jurusan Cirebon Cikijing turun langsung lokasi. Sedangkan dari kota Kuningan naik angkot 02 atau 01 turun langsung lokasi.
Ada rahasia yang tidak banyak orang ketahui ketika berkunjung ke waduk yakni lezatnya ikan goreng dan bakar yang bahan bakunya diambil langsung dari waduk.
Selain itu untuk buah tangan ada sirsak dan alpuket khusus untuk buah alpukat salah satu yang terbaik di Indonesia karena kandungan gizi paling tinggi dari semua jenis alpukat. Warga kerap menyebutkan alpuket mentega.
Baca berita sebelumya: https://kuninganmass.com/business/tourism/hemmmm-nikmatnya-ikan-goreng-dicocol-dengan-sambal-edan/
Bahkan bagi yang ingin menginap di kawasan Waduk Darma pengelola (PDAU) menyediakan cotage atau penginapan dengan harga terjangkau. Pastinya dengan berkunjung ke waduk banyak kenangan indah.
Dari catatan Dispoarapar dalam setahun tempat ini dikunjungi ratusan ribuan orang. Untuk tahun 2019 hingga Agustus sudah mencapai 98.403 orang. (agus sagi mustawan)