KUNINGAN (MASS) – Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Nuzul Rachdy, S.E., dalam sebuah wawancaranya kepada kuninganmass.com yang disampaikan di Gedung DPRD pada Senin (20/10/2025). Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap pemberitaan salah satu stasiun televisi nasional yang dianggap merugikan pondok pesantren dan para kyai.
Dalam Istighosah Santri 2025 tersebut ia menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan martabat pesantren sebagai bagian integral dari kehidupan masyarakat. Pernyataan ini muncul setelah serangkaian aksi damai yang dilakukan oleh para kyai dan santri, yang menyuarakan keprihatinan mereka terhadap isu yang berkembang.
“Iya ini berangkat dari sebuah keprihatinan karena adanya suatu pemberitaan dari salah satu TV nasional terhadap pondok pesantren dan Kyai. Nah ini Pesantren menyatakan suatu bentuk keprihatinan,” tuturnya kepada kuninganmass.com pada Senin (21/10/2025).
Dalam acara tersebut, Nuzul mengatakan awalnya ini akan ada aksi demonstrasi, namun setelah berdiskusi lebih lanjut ini akhirnya dilaksanakan secara damai dan dengan rangkaian istighosah doa bersama.
“Awalnya akan ada aksi, namun setelah dibicarakan ya dan akhirnya ini dilaksanakan dalam bentuk istighosah, dan ya tadi kita menyaksikan doa-doa yang menyayat hati, mengetuk nurani kita semua, karena kan aksi bisa dalam bentuk apa saja,” ungkapnya.
Beliau menegaskan DPRD dan pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk mendengarkan suara hati masyarakat, khususnya para kyai dan santri. Aspirasi yang memang disampaikan juga sefrekwensi dengan kami semua.
“Kita sebagai Pimpinan dan anggota DPRD peserta pimpinan daerah tentu seiring, sejalan dan satu frekuensi dengan yang ada dalam benak pikiran para Kyai dan santri dan kita mempunyai satu sikap yang sama,” tambahnya.
Dalam suasana terik matahari, para kyai dan santri tetap semangat melaksanakan aksi damai tersebut. Ketua DPRD menekankan keberadaan mereka di sana adalah bentuk solidaritas dan dukungan dari lembaga legislatif terhadap pondok pesantren.
“Dan kita pun menandatangani sikap apa yang disampaikan oleh Kyai dan santri ini merupakan bentuk sinergitas antara umaro dan ulama dalam bentuk Istighosah bersama,” pungkasnya. (raqib)
