Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass
https://www.google.com/adsense/new/u/0/pub-3893640268476778/main/editContentAds?webPropertyCode=ca-pub-3893640268476778&adUnitCode=1128420475 Smart Widget MGID

Netizen Mass

Audit Terbuka: Ketika Alam Kuningan Dikorbankan Demi Wisata, Pembangunan atau Pelanggaran?

KUNINGAN (MASS) – Kabupaten Kuningan, yang terletak di lereng Gunung Ciremai, dikenal sebagai salah satu kantong keanekaragaman hayati dan penyangga sistem hidrologis penting di Jawa Barat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, wajah Kuningan mulai berubah. Hutan yang dulu lebat mulai dibuka untuk glamping, resort, kafe panorama, dan jalur wisata komersial. Semua mengatasnamakan kemajuan dan pengembangan ekonomi lokal. Tapi mari kita bertanya: ini kemajuan, atau justru kemunduran yang disamarkan?

Landasan Hukum: Lingkungan Bukan untuk Diperjualbelikan

Pembangunan apapun—terutama yang bersinggungan dengan kawasan lindung, sempadan sungai, atau daerah resapan air—wajib tunduk pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Salah satu instrumen penting yang diamanatkan oleh UU ini adalah AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pasal 22 UU No. 32/2009 menyebutkan bahwa setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki dokumen lingkungan hidup—AMDAL, UKL-UPL, atau SPPL, tergantung skala dan dampaknya.

Lebih lanjut, dalam Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021, ditegaskan bahwa setiap kegiatan pembangunan di kawasan lindung atau kawasan resapan air harus melalui kajian ketat dan hanya bisa dilaksanakan bila tidak merusak fungsi ekologisnya. Jika pembangunan dilakukan tanpa izin lingkungan atau melanggar tata ruang, maka pelaku dapat dikenakan sanksi administratif, pidana, dan perdata.

Pertanyaan untuk Pemerintah dan Pengembang Wisata

Advertisement. Scroll to continue reading.

Jika benar pembangunan wisata di Kuningan bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengenalkan alam kepada publik, maka mari kita audit secara terbuka:

1. Apakah semua lokasi wisata baru di Kuningan telah memiliki AMDAL yang sah dan dapat diakses publik?
2. Apakah proses AMDAL tersebut melibatkan partisipasi masyarakat sekitar, termasuk komunitas adat dan kelompok pemerhati lingkungan?
3. Apakah pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL dilakukan secara periodik oleh Dinas Lingkungan Hidup?
4. Bagaimana peran pemerintah daerah dalam menindak pelanggaran tata ruang dan lingkungan?
5. Apakah pendirian kafe, resort, dan glamping di hutan produksi atau kawasan lindung sesuai dengan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Kuningan?

Dampak Nyata yang Mulai Terasa

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kerusakan hutan sekecil apapun akan membawa konsekuensi ekologis jangka panjang: hilangnya mata air, meningkatnya potensi banjir bandang, longsor, serta terganggunya habitat flora dan fauna endemik. Ini bukan retorika. Ini sudah mulai terjadi.

Contohnya jelas: Jalan menuju kawasan wisata Lembah Cilengkrang, salah satu gerbang penting menuju Gunung Ciremai, kini mulai mengalami longsor. Hal ini diduga kuat akibat gangguan pada struktur tanah dan penurunan fungsi resapan air akibat aktivitas pembangunan yang masif. Jalan yang dulu dilindungi pepohonan kini terbuka dan rentan geser. Ini alarm, bukan anekdot.

Jika wisata hanya berorientasi pada estetika visual tanpa memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan, maka yang terjadi adalah eksploitasi, bukan edukasi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pembangunan vs Kearifan Lokal

Kuningan memiliki kearifan ekologis yang hidup: dari sistem pengelolaan air berbasis leuweung (hutan) hingga tradisi dalam menjaga sumber daya alam. Namun ironisnya, alih-alih merujuk pada nilai-nilai lokal tersebut, banyak proyek wisata justru membawa pendekatan kapitalistik yang seragam dan menekan ekosistem.

Apakah kita ingin mengembangkan wisata berbasis ekologi dan budaya, atau sekadar mengulang pola eksploitatif seperti di daerah lain?

Advertisement. Scroll to continue reading.

Mari Audit Bersama

Inilah waktunya kita, warga Kuningan dan pecinta lingkungan, mengawal proses ini secara terbuka:

* Desak transparansi semua dokumen AMDAL untuk proyek wisata.
* Minta pertanggungjawaban pemerintah daerah sesuai kewenangannya dalam *Pasal 63 UU 32/2009*, yang mewajibkan pemerintah daerah menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup.
* Dorong partisipasi warga dalam revisi RTRW agar tidak dimonopoli kepentingan investor.
* Dukung inisiatif wisata yang benar-benar berbasis konservasi dan keadilan ekologis.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kuningan bukan sekadar tempat untuk difoto dan ditinggalkan. Ia adalah ruang hidup yang harus dijaga dengan hukum, hati, dan nalar. Jangan biarkan pembangunan yang tak berpijak pada keadilan ekologis menjadi alasan kehancurannya.

Penulis: Muhammad Hanif – Founder Swara Pemoeda

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Education

KUNINGAN (MASS) – Pemerintah Kabupaten Kuningan resmi menerbitkan Surat Edaran Nomor: 400.3/1661/Dikbud yang mengatur penerapan jam malam bagi peserta didik sebagai bagian dari implementasi...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Innalillahi wa innailahi rojiun. Kabar duka datang dari insan media. Sujono, Plt Direktur Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Kuningan tutup usia...

Business

KUNINGAN (MASS) – Berpusat di Jawa Barat, Rumah Tani Nusantara terus menancapkan kakinya di berbagai wilayah. Teranyar, Rumah Tani Nusantara membua gudang penyerapan cabai...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Hari Raya Idul Adha menjadi momentum bagi warga Desa Cikaso untuk melaksanakan ibadah kurban. Setiap tahunnya, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Daarul...

Education

KUNINGAN (MASS) – Meski siswanya masih anak-anak, bahkan belum akhil baligh, namun SDN 1 Kedungarum kembali menggelar kegiatan latihan ibadah qurban. Latihan qurban ini,...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Umat Muslim dalam kehidupanya pasti tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan menyeru kepada yang baik dan mencegah kepada yang mungkar. Kegiatan tersebut...

Government

KUNINGAN (MASS) – Pemerintah Kabupaten Kuningan merencanakan perubahan pembiayaan dengan pinjaman daerah jangka panjang dan jangka pendek. Hal itu dibacakan Bupati Dr H Dian...

Government

KUNINGAN (MASS) – Pergantian jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) merupakan momentum penting dalam dinamika birokrasi daerah. Sebagai motor utama administrasi pemerintahan, Sekda memegang peran sentral...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Ribuan anggota Muslim Jemaat Ahmadiyah Manislor memadati Masjid An-Nur dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H, Jumat (6/6/2025). Setelah...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Suasana khidmat dan penuh kebersamaan menyelimuti perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah di Kabupaten Kuningan. Bupati Kuningan, Dr. Dian Rachmat...

Government

KUNINGAN (MASS) – Beberapa hari sebelumnya jamparing melakukan survei terhadap 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Kuningan (Dian Rachmat Yanuar dan Tuti Andriani)....

Education

BOGOR (MASS) – Setelah menjalin kerja sama strategis dengan IPB University, kini Universitas Muhammadiyah Kuningan kembali melakukan langkah progresif. Kampus yang tengah naik daun...

Village

KUNINGAN (MASS) – Desa Gunungkarung, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, tak hanya dikenal dengan kisah mistisnya, tetapi juga menyimpan tradisi unik yang telah berlangsung sejak...

Government

KUNINGAN (MASS) – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Lingkungan Hidup menggelar apel pagi dengan mengusung tema...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Nuzul Rachdy SE mengaku sudah menerima keputusan Gubernur tentang PAW (Pergantian Antar Waktu) salah satu anggota DPRD....

Economics

KUNINGAN (MASS) – Sehari menjelang momentum Idul Adha, harga komoditas pangan di pasaran terpantau mengalami kenaikan, Kamis (5/6/2025). Tidak hanya naik, beberapa komoditas seperti...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pada Senin (2/6/2025) siang kemarin, sejumlah massa gabungan dari LSM dan Ormas mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Kuningan untuk menggelar audiensi. Giat...

Regional

BANDUNG (MASS) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan komitmennya dalam upaya pemberantasan korupsi di Jawa Barat dengan menggelar relalui Rapat Koordinasi Penguatan Sinergi Pemberantasan...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Jemaah haji asal Kabupaten Kuningan hari ini mulai diberangkatkan menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf, yang merupakan puncak dari rangkaian ibadah haji...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Warga Kuningan yang pernah kehilangan sepeda motor, banyak yang bertanya-tanya apakah kendaraan mereka jadi salah satu dari 13 motor yang diamankan...

Education

KUNINGAN (MASS) – Warga serta pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Desa Balong, Kecamatan Sindangagung, melakukan protes terhadap salah satu sekolah negeri di wilayahnya...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Kabar duka datang jemaah haji asal Kabupaten Kuningan, Amin bin Hasan Muji, meninggal dunia pada Rabu (4/6/2025) sekitar pukul 00.30 Waktu...

Incident

KUNINGAN (MASS) – Pasca mengungkap begal motor di Kertawirama dan tersangka lapangannya ditangpat, Polres Kuningan juga berhasil menangkap salah satu aktor yang tak kalah...

Government

KUNINGAN (MASS) – Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Nuzul Rachdy SE, mewanti-wanti Bupati – Wakil Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si –...

Government

KUNINGAN (MASS) – Setelah puluhan tahun warga Desa Cipedes Kecamatan Ciniru dan Desa Cipakem Kecamatan Maleber bersusah payah saat melintasi derasnya Sungai Srigading yang...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Polemik galian C di wilayah Desa Sindangsuka, Kecamatan Luragung yang diminta tutup warga Desa Gunungkarung, ditanggapi pihak perusahaan. Direktur PT Budelv...

Advertisement Smart Widget MGID