JAPARA (MASS) – Meski Dana Desa Cengal Kecamatan Jepara mencapai lebih dari Rp1 miliar, pemuda setempat mengaku kecewa lantaran porsi untuk kegiatan kepemudaan dinilai minim. Mereka menuding pemerintah desa kurang transparan dalam pengelolaan anggaran, hingga memicu audiensi terbuka pada Kamis (21/8/2025).
Eman Karman, seorang pemuda Desa Cengal, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap kebijakan pemerintah desa. Menurutnya, alokasi anggaran yang besar seakan tidak berpihak pada pemberdayaan generasi muda.
“Kami hanya ingin tahu ke mana anggaran desa sebesar itu sebenarnya dialokasikan. Kenapa untuk kegiatan kepemudaan porsinya kecil sekali?” ujar Eman dengan nada kecewa, Sabtu (23/8/2025).
Ia bahkan membandingkan kegiatan perayaan Hari Besar Nasional (PHBN) di desanya dengan desa lain. Dari pengakuannya, nominal anggaran untuk kegiatan serupa di desa lain jauh lebih tinggi, padahal Dana Desa Cengal lebih besar.
“Kami sampai heran, kok bisa begitu. Jangan-jangan ada yang tidak beres,” katanya.
Audiensi yang digelar bersama sejumlah pemuda desa berlangsung cukup lama. Namun, hasilnya tidak sesuai harapan. Pemerintah desa hanya memberikan penjelasan secara umum tanpa merinci pos-pos prioritas anggaran yang menyisihkan sedikit porsi untuk pemuda.
“Kami ingin tahu faktor apa yang membuat alokasi kepemudaan jadi kecil. Tapi jawaban mereka hanya global, tidak detail,” terang Eman.
Pemantauan para pemuda terhadap pembangunan desa juga memperkuat rasa curiga. Menurut mereka, progres pembangunan stagnan dari waktu ke waktu, sementara jumlah anggaran tergolong besar.
Meski begitu, audiensi pertama belum menutup perdebatan. Eman menegaskan akan kembali dengan massa yang lebih banyak jika aspirasi mereka tak digubris.
“Kalau perlu, pemuda desa harus turun semua. Jangan takut, pantau terus kebijakan di desa masing-masing. Kalau bukan kita, lalu siapa lagi?” tegasnya. (argi)