KUNINGAN (MASS) – Yang menjadi alasan dari menurunnya nilai rupiah dan naiknya nilai dollar adalah salah satunya karena menurunnya permintaan rupiah, dan meningkatnya permintaan dolar. Menurunnya permintaan rupiah disebabkan oleh melemahnya rupiah, disaat Negara lebih banyak melakukan impor dibandingkan ekspor, di satu sisi berdampak positif karena penerimaan pajak negara jadi meningkat dengan adanya bea masuk, ppn, pph dan handling bongkar muat atau biaya pendistribusian. Tapi disisi lain akan menggeser produk lokal dan menyebabkan negara ketergantungan pada impor, ketika negara ketergantungan terhadap impor dapat menyebabkan krisis dari dalam dan melemahkan rupiah. Karena, ketika melakukan impor akan menyebabkan permintaan dolar meningkat dan ketika permintaan dolar meningkat maka dolar akan menguat sedangkan rupiah melemah.
Ilustrasinya ”saya punya sawah dan kebun sayuran yang kecil, kemudian saya menukarkan beras dengan sayuran untuk memenuhi kebutuhan sayuran saya. Teman saya punya kebun kopi, tapi dia tidak punya sayuran, dia menukarkan kopi dengan sayuran, akhirnya karena permintaan sayuran meningkat, yang sebelumnya untuk mendapatkan sayuran saya harus menukar sekarung beras dengan sekarung sayuran kini saya harus menukar sekarung setengah beras dengan sekarung sayuran. Harga beras dan harga kopi menurun sedangkan harga sayuran meningkat karena mayoritas menginginkan sayuran.
Ketika suatu negara ketergantungan terhadap impor sedangkan untuk impor itu pasar global menggunakan dolar sebagai alat transaksi maka permintaan dolar semakin meningkat, dan ketika permintaan dolar meningkat maka nilai dolar akan semakin tinggi karena diperebutkan, disaat nilai dolar tinggi maka negara yang ketergantungan impor harus menanggung biaya yang lebih besar lagi untuk menukar mata uang mereka menjadi dolar.
Lalu bagaimana cara menjaga kestabilan rupiah?
Pemerintah dan BI (Bank Indonesia) harus mengeluarkan kebijakan untuk mengatur perputaran uang, BI harus mampu mengendalikan rupiah agar nilai rupiah tidak semakin turun, BI harus mengatur strategi agar permintaan rupiah meningkat, bagaimana solusinya?
Swasembada adalah solusinya, negara Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam berlimpah, kekayaan alam didaratan Indonesia juga sangat melimpah, rempah rempah dan pertanian Indonesia adalah lokasi yang strategis, kemudian secara letak geografis Indonesia adalah negara dengan letak yang strategis karena Indonesia ada diantara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia, Indonesia berada diantara dua samudra yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik yang menjadikan Indonesia strategis secara geografis karena menjadi persimpangan lalu lintas dunia. Hal ini harus dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia secara perekonomian, dengan kekayaan alamnya Indonesia harus memanfaatkan semaksimal mungkin agar Indonesia bisa memenuhi kebutuhannya dalam hal sandang dan pangan, ketika Indonesia sudah mampu memenuhi kebutuhannya dan tidak lagi ketergantungan terhadap impor maka hal ini akan menjaga kestabilan rupiah karena Indonesia tidak lagi harus mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan impor.
Ketika Indonesia mampu memenuhi kebutuhannya dan tidak lagi ketergantungan terhadap impor maka petani dan nelayan akan sejahtera serta industri lokal akan terjaga karena tidak tergantikan oleh barang impor. Ketika Indonesia sudah mampu menjadi negara yang swasembada maka Indoensia akan mampu untuk melakukan ekspor atau menjual barang lokal kepada dunia.
Apa manfaat ketika Indonesia mampu menjadi negara ekspor terbesar?
Ketika negara Indonesia sudah menjadi negara yang swasembada dan mampu melakukan ekspor besar besaran maka barang yang ada di Indonesia akan dibeli oleh pasar global dengan dolar dan dolar itu kemudian oleh BI ditukar melalui pasar valas antarbank menjadi rupiah maka artinya permintaan rupiah menjadi meningkat, disaat kas dolar Indoesia meningkat BI memiliki senjata pamungkas untuk menghadapi kondisi disaat Indonesia dihadapkan dengan krisis ekonomi. Ketika nilai rupiah menurun maka BI akan melepas atau menjual dolar kepada bank umum ataupun pasar global, dan saat dolar mudah didapatkan maka nilai dolar akan menurun dan disaat nilai dolar menurun disisi lain nilai rupiah menguat, hal ini akan menjadi senjata besar agar secara perbandingan antara dolar dan rupiah tidak terlalu berbeda jauh.
Ilustrasinya adalah ”kebun sayur kecil yang saya miliki kemudian saya perluas agar saya dapat memenuhi kebutuhan sayur saya tanpa harus ketergantungan menukar beras saya dengan sayuran, lalu kebun sayuran saya menghasilkan banyak sayuran, sehingga pasokan beras saya banyak dan sayuran yang saya miliki juga banyak, karena semua kebutuhan saya tercukupi jadi saya menukar sisa beras dan sisa sayuran saya dengan kopi, maka selain memiliki beras dan sayuran saya juga memiliki kopi”.
Impor memiliki dampak positif, tapi impor yang berlebihan akan mematikan perekonomian lokal dan menyebabkan kurs rupiah menurun, seperti halnya konsumsi gula dengan kadar yang cukup akan baik untuk kesehatan akan tetapi konsumsi gula secara berlebihan akan mendatangkan banyak penyakit.
Strategi swasembada merupakan strategi yang harus ditanamkan secara dalam, wujudkan negara Indonesia menjadi negara yang swasembada dengan memanfaatkan sumber dayanya, sejahterakan para petani serta nelayannya, jadikan negara Indoenesia sebagai negara ekspor terbesar agar permintaan rupiah meningkat, ketika permintaan rupiah meningkat jadikan itu sebagai senjata kesejahteraan rakyat untuk menuju Indonesia emas.
Oleh: Sandy Rizkya, Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan
