KUNINGAN (MASS) – Pelaksanan Festival Waduk Darma sukses menyedot ribuan opengunjung karena digelar fun bike, lari wisata, lomba layang-layang hias, burung merpati dan lomba rakit.
Dibalik kesuksesan ternyata banyak merugikan terutama yang dirasakan pengelola Waduk Darma. Mereka tidak mendapatkan speserpun dari kegiatan itu.
Meski menjadi tuan rumah tapi mereka tidak dianggap sehingga semua kegiatan dipegang oleh Disporapar Kuningan.
Selain masalah kesuksesan menarik pengunjung, dikabarkan dana yang digunakan untuk Festival ini sangat luar biasa yakni Rp700 juta.
Tentu dana sebesar itu disaat warga kesusahan sangat ironi, terlebih festival bukan even yang urgen dan penting bagi warga.
Kadispora Kuningan Dr Toto Toharudin MPd yang dikonfrimasi menyerahkan masalah festival kepada panitia yang juga Kabid Pemasaran Disporapar Teti Sukmawati SE.
Terpisah, Teti yang merupakan mantan kasubag di DPMPTSP membatah dana untuk festival mencapai Rp700 juta, yang benar adalah Rp200 juta dan itu pun belum dipotong pajak.
“Kata siapa Rp700 juta dan anggaranya dari provinsi atau pusat. Ini murni dari APBD Kuningan, besaranya kurang lebih Rp200 juta,” ujar istri dari mantan pejabat PUTR Ir Udit, Senin (18/10/2021).
Teti menyebutkan, pihaknya melakukan hal ini karena ingin membangkitan wisata di Kuningan dan hasilnya bias dilihat lebih gebyar.
Pada kesempatan itu juga Teti membantah bahwa dari stand yang ada di pameran panitia mendapatkan rupiah dari biaya sewa.
“Boro-boro uang, kan itu digratiskan sebagai bentuk dukung kepada pelaku UMKM. Kalau ada yang meyumbang barang atau aksesoris saya tidak menampik,” jelasnya. (agus)