KUNINGAN (MASS) – Ancaman Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si soal pembubaran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kuningan yang belum memberi kontribusi signifikan pada PAD (Pendapatan Asli Daerah), mendapat tanggapan dari Ketua PSI Kuningan Asep Susan Sonjaya Suparman.
Sosok yang aktif dibidang sosial kemanusiaan dan lebih dikenal dengan panggilan Asep Papay ini meminta pihak eksekutif dan legislatif melakukan kajian objektif terlebih dahulu terhadap akar persoalan yang ada di BUMD yang belum kontributif dan membenahinya secara gradual, objektif, juga komprehensif.
“Kalau perlu libatkan pihak external yang objektif, di Kuningan ada pakar pakar manajemen di kampus-kampus, ada juga praktisi-praktisi usaha yang handal yang bisa dimintai masukannya, juga ada tokoh dan pihak lain yang bisa dimintai pendapatnya secara objektif,” ujarnya, Selasa (19/3/2025) kemarin.
“Kalau dibubarkan, menurut hemat kami potensi penambah PAD akan hilang sama sekali, tapi bagaimana caranya menjadikan yang tidak berdaya jadi berdaya itulah yang akan diapresiasi masyarakat,” imbuh Asep mengingatkan.
Ia kemudian mencontohkan PDAU, setahu Asep, sudah bertahun-tahun belakangan tidak dapat penyertaan modal dari Pemkab, tapi memang belum menghasilkan bagi PAD juga. Asep menganalogi bahwa ini artinya berarti sama saja. Dibubarkan atau tidak dibubarkan tak akan kontributif.
“Tapi kalau diperbaiki dan diupgrade, maka akan ada sumbangsih solutif bagi keuangan Pemkab Kuningan yang sedang bermasalah,” tuturnya.
Ada banyak aspek yang sebenarnya sederhana tapi itu bisa memutarbalikkan situasi, misalkan model bisnis. Asep menyarankan supaya model bisnis yang ada di BUMD Kuningan itu mengikuti perkembangan zaman. Di era digital ini memungkinkan model bisnis yang padat kreatifitas, tidak padat modal, dengan aset sumberdaya yang dimiliki BUMD model bisnis baru ini memungkinkan BUMD Kuningan bisa Melesat.
“Kuncinya ada pada kreatifitas dan kemauan untuk berubah,” jelasnya.
Apalagi, moment saat ini sebentar lagi libur lebaran yang biasanya akan ada income yang signifikan bagi BUMD yang bergerak dalam bidang pariwisata. Asep mengingatkan supaya income yang ada dijaga dari hal-hal tidak perlu apalagi mengakomodir pungli dan upeti tapi harus difokuskan untuk jadi modal awal kebangkitan dan perubahan kedepannya. (eki)
