KUNINGAN (MASS) – Setelah membawa 20 ribu vaksin ke Kuningan, dalam waktu tidak terlalu lama, alumni ITB dan UNPAR Bandung akan mengupayakan kembali 50 ribu vaksin. Ini sebuah kerja nyata dari 2 alumni kampus ternama di Indonesia tersebut dalam mengusir Covid-19 di kota kuda ini.
Hal itu terungkap dalam Gebyar Vaksinasi Ganesha Parahyangan untuk Indonesia yang dilangsungkan Selasa (5/10/2021). Para ketua alumni dan juga Bupati H Acep Purnama berencana untuk melakukan percepatan vaksinasi agar minimal 50% dari jumlah penduduk Kuningan telah tervaksin hingga akhir tahun ini.
Gebyar vaksinasi itu sendiri dilangsungkan selama 2 hari, mulai Selasa (5/10/2021). Pantauan kuninganmass.com, rombongan dari kolaborasi UNPAR, ITB dan Pemkab Kuningan itu melakukan tinjauan pertama di Desa Cilimus. Dilanjutkan ke GOR Ewangga, lalu ke Ciawigebang.
Antusiasme masyarakat dalam mengikutinya begitu tinggi. Di tiga titik tersebut, rata-rata 2000 sampai 3000 vaksin habis. Jika dilanjutkan pada hari berikutnya di Garawangi, Luragung dan juga di GOR Ewangga, maka target 20 ribu vaksin bisa tercapai.
“Kolaborasi ini merupakan kerja nyata dari kita, UNPAR, ITB dan Pemkab Kuningan untuk masyarakat. Ini aksi kemanusiaan agar Indonesia termasuk Kuningan terbebas dari Covid-19,” ujar Ketua Ikatan Alumni UNPAR, Ivan Petrus Sadik kepada para awak media.
Pria yang juga menjabat Chief Operation Officer (COO) Auto2000 ini memiliki komitmen untuk ikut menyelesaikan persoalan Covid-19 di Indonesia. Tak heran jika sebelumnya telah melaksanakan gebyar vaksinasi serupa di Sabuga Bandung, buah kerjasama dengan Alumni ITB.
Wakil Ketua Ikatan Alumni ITB, Denda Alamsyah, mengamini apa yang diucapkan Ivan. Ia menyebutkan, vaksinasi yang diselenggarakan di Sabuga, menghabiskan 27 ribu vaksin. Meski Jabar jadi prioritas, namun Denda mengungkapkan, kegiatan serupa akan diselenggarakan pula di luar Jabar seperti di Kaltim, Sumut, Lampung, Makasar dan lainnya.
“Indonesia sekarang sedang dilanda musibah. Nah yang bisa kita lakukan itu membantu vaksinasi. Karena infrastruktur pemerintah hanya mampu 60% untuk melaksanakan itu. Alhamdulillah dengan kolaborasi kita dapat melaksanakannya,” ucap Denda.
Ketua Tim Vaksinasi Ganesha ini menegaskan, dalam melawan covid dibutuhkan kolaborasi. Niatan IKA ITB dan UNPAR hanya ingin berbakti untuk negeri, bukan mengejar apresiasi. “Kalau apresiasi, menurut saya itu impact saja dari kegiatan ini,” kata Denda menanggapi adanya apresiasi dari gubernur dan pejabat nasional.
Sementara, Jan Sangapan Hutabarat yang juga alumni UNPAR menjelaskan alasan Kuningan menjadi sasaran Gebyar Vaksinasi Ganesha Parahyangan untuk Indonesia. Disamping Bupati Acep Purnama pun merupakan alumni UNPAR, juga ada keterbukaan dan koordinasi yang baik dari pihak Dinas Kesehatan.
“Ini kolaborasi perguruan tinggi ternama negeri dan swasta bersama pemda setempat. Kedepan kita akan dukung program Gerebek Desa dengan membawa vaksin lebih banyak lagi. Semoga 50 ribu vaksin,” tandas Iyan, sapaan pendeknya.
Bupati H Acep Purnama berterimakasih atas kolaborasi tersebut. Jika nanti 50 ribu vaksin tiba, maka ia akan segera menyisir desa-desa hingga Bulan Desember. Jika sebelumnya target 50% tervaksin pada Desember, maka kelak Oktober pun target sebesar itu sudah tercapai.
“Sekarang baru 42% yang sudah divaksinasi. InsyaAllah Desember sudah melampaui 50%. Kami berterimakasih atas kolaborasi ini. IKA ITB, UNPAR dan juga para sponsor,” ucap Acep. (deden)