KUNINGAN (MASS)- Aksi demo mahasiswa Kuningan pada Rabu (25/9/2019) pagi yang menamakan diri Kuningan Melawan bagi saya sangat luar biasa.
Bukan karena isunya yang tengah hangat menjadi materi yang mereka sampaikan. Tapi lebih dari itu yakni dari segi jumlah yang mencapai ribuan orang.
Ini akan tercatat dalam sejarah pergerakan mahasiswa di kota kuda. Bagi saya sebagai wartawan yang sudah meliput sejak tahun 2004 ini luar biasa.
Entah merinding karena melihat jumlah yang sangat banyak atau karena ada faktor lain. Saya tiba-tiba teringat ketika masih kuliah dulu.
Dalam benak saya langsung berkata dulu saya pernah melakukan ini pada tahun 2000 atau ketika kuliah tingkat 2.
Aneh kok saya tiba-tiba berkata hati seperti itu. Padahal, saya sudah sering meliput kegiatan demo baik mahasiswa maupun OKP, tapi aksi demo ini membuat lembaran masa lalu kembali terbuka.
Diluar gedung DPRD saya bertemu dengan kawan lama yakni Mang Yadi. Saya pun bertanya, apakah ingat kita dulu pernah melakukan aksi seperti ini pada tahun 2000 dan itu merupakan aksi pertama demo di Kuningan yang dilakukan oleh mahasiswa?
Dengan lugas ia menjawab masih ingat. Teman yang disampingnya yang dulu adalah kakak kelas ketika di STIE Kuningan (cikal bakal lahirnya Uniku) membenarkan. Dulu, sebelum ada demo mahasiwa 2000 tidak ada gerakan sama sekali.
Puas mendapatkan jawaban dari Mang Yadi, saya pun membuka kontak whatsapp dengan mengirim pesan ke Dadang Suhendar yang kini menjadi Wadek II FE Uniku. Teman seangkatan 1999 namun beda jurusan itu mengaku sudah lupa.
Mendapatkan jawaban yang kurang puas saya langsug menelpon teman yang bernama Kang Rudi yang kala itu bersama melakukan demo ke DPRD dan Kantor Bupati.
Rudi yang dulu menjabat Senat STIE itu mengaku masih ingat dan membenarkan demo terjadi pada tahun 2000.
“Demo kali pertama itu bersama gabungan mahasiswa dari Cirebon. Malahan kita sebelum berkumpul satu hari sebelumnya rapat di Gedung PGRI,” ujar Rudi yang kini berkerja di BNNK Kuningan itu.
Ketika Rudi menyebut demo itu hasil gabungan dengan mahasiswa Cirebon, Saya pun teringat ke sosok rambut belah tengah yakni Kang Dian. Pria yang kini menjabat Kepsek di SMP Binaul Ummah itu dikenal vokal pada masanya.
“Tentu masih ingat. Itu kan sejarah demo pertama kali di Kuningan yang dilakukan mahasiswa. Saya masih ingat dulu long march dari Kampus STIE/STKIP ke Gedung DPRD dan berakhir di Pendopo. Yang kita tuntut dulu banyak hal,” tandasnya.
Terakhir kali saya menghubungi Cucu Supriadin yang dulu kuliah di STAI Cigugur. Cucu yang kini menjabat Wakasek Kesiswaan di SMKN Luragung itu mengaku masih ingat dengan kejadian itu.
“Tidak akan lupa karena itu sejarah pertama kali ada demo mahasiswa di Kuningan. Benar-benar pengalaman yang mengesankan,” ujarnya.
Setelah semua saya hubungi saya merasa puas dan ternyata mereka masih ingat dengan pergerakan itu. Saya pribadi pasca demo tersebut memutuskan untuk ‘pensiun’ karena faktor prinsip.
Saya tidak pernah bergabung dengan organisasi mahasiswa mana pun setelah itu.
Bagi saya pengalaman demo itu menjadi pertama dan terakhir. Tentu merasa bangga karena pernah menjadi bagian sejarah dan tentu adanya aksi demo sekarang ini dimulai pada tahun 2000. Saya berharap adik-adik terus bersuara karena di tangan merekalah masa depan bangsa berada.***
Penulis : Agus Sagi Mustawan
Alumni Uniku Angkatan 2003
