KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 20 lembaga pendidikan yang terdiri dari SD dan SMP di Kabupaten Kuningan mengikuti Program Akselerasi Transformasi Digital “Sekolah Rujukan Google” yang programnya ditutup di Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN) 1 Jalaksana, Kamis (24/4/2025) kemarin.
Program ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dengan Google for Education Indonesia. Kegiatan berlangsung sejak Desember 2024 hingga Februari 2025.
Dalam penutupan program, Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si. mengatakan, transformasi digital adalah langkah menghadapi tantangan dunia pendidikan di era disrupsi. Kolaborasi ini harus menjadi pemicu lahirnya inovasi di sekolah.
“Kami yakin, bahwa program sekolah rujukan google dapat menjadi bagian meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan dalam pemanfaatan teknologi digital di lingkungan sekolah,” katanya
Ia mengapresiasi para kepala sekolah yang dianggap sebagai motor perubahan, termasuk Kepala SMPN 1 Jalaksana, Elin Linawati, yang dinilai berhasil membangun komitmen kuat dalam mewujudkan lingkungan belajar yang transformatif.
Kepala Disdikbud Kabupaten Kuningan, Uu Kusmana, S.Sos., M.Si., menyebutkan program ini memberikan pelatihan intensif Google Workspace for Education, meliputi pemanfaatan Google Classroom, Google Docs, serta berbagai alat digital pendukung lainnya.
“Sebanyak 60 pendidik telah mengikuti pelatihan ini. Selain meningkatkan keterampilan digital, program ini juga membentuk komunitas Google Educator dan menjadikan beberapa sekolah sebagai role model praktik digitalisasi,” sebutnya.
Ia menambahkan, Guru SMPN 3 Kuningan, Jum’ati, S.Pd., berhasil meraih sertifikasi sebagai Google Master Trainer dan kini siap terlibat dalam pelatihan lebih luas bagi guru lainnya di Kuningan.
Perwakilan Google for Education Indonesia, Ganis Samudra Muharyono, menyampaikan bahwa kehadiran Google di Kuningan merupakan bagian dari upaya mempercepat transformasi pendidikan melalui berbagi ilmu, pengalaman, dan teknologi.
Ganis juga menegaskan pentingnya kesiapan sekolah menghadapi perkembangan teknologi, terutama sejalan dengan rencana pemerintah pusat yang akan mengintegrasikan mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kurikulum.
“Harapan kami, melalui program ini dapat mencetak siswa-siswa Kuningan yang siap berkompetisi di tingkat global dengan keterampilan problem solving, teamwork, komunikasi, berpikir kritis, dan kreativitas,” ucapnya. (eki)
