KUNINGAN (MASS) – Pada aksi demo yang dilakukan oleh para supir angkot di Kabupaten pada pekan kemarin, terungkap fakta bahwa selain angkutan online yang menjamur juga semakin bertambahnya mobil travel gelap.
Berdasarkan keterangan Sekertaris Paguyuban Awak Angkotan Umum Iis Santoso, jumlah travel gelap di Kuningan ada 900 unit. Tentu jumlah travel ini mengalahkan mobil angkut umum yang jumlahnya 500 unit.
“Hal ini juga harus diperhatikan karena kami membayar Kir tapi mereka tidak. Kehidaran travel juga merugikan kami karena penumpang tidak turun diterminal,” jelasnya.
Sementara Kadishub Kuningan Deni Hamdani mengaku selama ini pihaknya sudah berupaya agar travel gelap mengurus izinnya agar menjadi legal. Namun, mereka mengaku tidak punya akses ke perbankan untuk membiaya usaha itu.
“Sebenarnya mereka sudah siap menjadi legal. Tapi terkendala masalah uang pembiayaan. Andai ada perbankan yang percaya kepada mereka maka akan tercapai hal itu. Untuk penghasilan mereka memang jutaan perbulan,” jelasnya.
Dari pantauan kuninganmass.com mobil travel gelap itu akan mudah terlihat karena mereka istirahat terlebih dahulu di salah satu rumah makan di Jalan Kuningan-Cirebon. Agar dianggap bukan travel gelap mereka biasanya menggunakan nopol mobil daerah yang akan ditujuk. Seperti later B untuk Jakarta.
Rata-rata mobil yang digunakan adalah mini bus Grand Max karena bisa memuat maksimal 12 orang. Adapun kerugian menggunakan mobil treval gelap adalah tidak dilindungi asuransi ketika terjadi kecelekaan tunggal. (agus)