KUNINGAN (MASS) – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps HMI-Wati (Kohati) Cabang Kuningan periode 2021-2022 dibawah kepemimpinan saudara Toto Sunarto dan Euis Kurniah resmi dilantik.
Pelantikan ini, sekaligus menegaskan bahwa dualisme di tubuh HMI Kuningan yang terjadi, sudah berakhir.
Pelantikan sendiri, dilakukan Ketua Bidang Otonomi Daerah dan Pemberdayaan Desa PB HMI Riyanda Barmawi di Gedung DPRD Kuningan. Pelantikan dilakukan pada Sabtu (6/11/2021).
Pelantikan mengusung tema “Konsolidasi Organisasi sebagai kader ummat dan bangsa dalam upaya meneguhkan arah juang HMI untuk mewujudkan masyarakat Madani”.
Pada pelantikan juga hadir Ketua umum Kohati PB HMI Umiroh Fauziah, Ketua Umum Badko HMI Jabar Khoirul Anam Gumilar Winata, Presidium MD Kahmi Dr iskandar Hasan.
Hadir juga dari unsur pemerintahan, Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, Sekda Dr H Dian Rahmat Yanuar M Si, Ketua DPRD Nuzul Rachdy.
Serta hadir, penegak hukum, Rektor atau Pimpinan dari setiap perguruan tinggi sewilayah Kuningan , KPU , Bawaslu , pimpinan partai politik tingkat kabupaten se-wilayah Kuningan.
Hadir pula undangan seperti ketua umum cabang se-wilayah Jabar, alumni, penegak hokum, OKP dan Ormawa seperti KNPI, IMM, PMII, GMNI, SAPMA PP, KAMMI, HMKI, BEM dan GOW, Banser serta organisasi dan tamu undangan lainnya.
Ketua umum HMI Toto Sunarto menyebut, setelah dinamika dualism yang terjadi, momentum pelantikan ini harus dijadikan rekontruksi kaderisasi bagi HMI, lebih jauh mendorong perubahan yang lebih baik.
“Setelah dinamika yang kita lalui maka hari ini merupakan momentum HMI untuk merekonstruksi kaderisasi menuju perubahan kearah lebih baik karena musuh HMI sebenarnya adalah kedzaliman, kemiskinan, kebodohan dan ketidakadilan. HMI juga akan fokus mengawal isu-isu strategis terutama pendidikan, kesehatan, ekonomi, pariwisata, hukum dan HAM, kebudayaan serta kesejahteraan social,” ujarnya.
Ketua Bidang Otonomi daerah dan pemberdayaan Desa PB HMI Ryanda Barmawi mengungkapkan bahwa HMI harus lebih berperan aktif dalam pembangunan daerah dan harus mampu untuk melihat kondisi dan potensi di daerah.
“Hari ini yang perlu diingat, HMI tidak boleh menghilangkan peran sebagai mitra kritis pemerintah daerah,” ujarnya.
Lebih lanjut, HMI harus tetap hadir dengan kritikan-kritikan yang bersifat membangun daerah, hadir dalam membantu dan mengingatkan kinerja dari pemerintah daerah.
Terutama dalam penyusunan RPJMD dan tahapan dari mulai Musrenbang harus sejalan dan tidak berbenturan antara kepentingan elit dan rakyat.
Senada, Ketua Umum Kohati PB HMI Umiroh Fauziah menjelaskan, ketika berbicara tentang konsolidasi adalah bukan hanya tentang menyatukan kedua belah pihak. Tapi disana harus bersinergi atau bersama-sama dalam membangun HMI dan daerah.
“Saat ini kondisi di daerah sedang dalam kondisi yang prihatin khususnya dari bidang perekonomian,” ungkapnya.
Pemerintah menurunkan kebijakan pembatasan aktivitas untuk masyarakat dengan alasan untuk menekan penyebaran virus covid-19.
Kebijakan tersebut sangat berdampak besar terhadap pelaku UMKM. Dampak yang ditimbulkan adalah menurunnya secara drastis pendapatan dari pelaku UMKM.
SementarabBupati Kuningan H Acep Purnama SH MH dalam sambutannya juga mengatakan siap menanti sikap kritis dari HMI.
Selain itu, Acep juga mengucapkan selamat Toto dan Euis yang akan memimpin HMI periode ini.
“Semoga amanah dan lebih baik lagi,” pesannya.
Adapun pelantikan sendiri ditutup dengan studium generale yang diisi oleh Tenaga Ahli Pimpinan BPK RI Dewita Hayu Shinta SP MSi yang juga pernah menjabat sebagai ketum Kohati PB HMI periode 2008-2010. (eki)