KUNINGAN (MASS) — Kabupaten Kuningan sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Barat menghadapi tantangan serius yang membutuhkan perhatian semua pihak. Dr. Insan Nulyaman, M.Pd.I., seorang akademisi asal Kuningan, menyampaikan analisisnya tentang isu sosial, ekonomi, dan keamanan di daerah tersebut.
Menurutnya, kondisi budaya dan kultur masyarakat Kuningan secara umum tidak terlalu terdampak oleh perubahan besar, namun ada isu penting yang mempengaruhi persepsi publik, terutama dari pengunjung luar daerah.
“Ketika mendengar adanya tindak kejahatan (kriminalitas) seperti pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), para wisatawan bisa merasa tidak nyaman dan tidak tenang saat berkunjung. Ini tentu menjadi ancaman bagi citra Kuningan sebagai destinasi wisata,” jelasnya, Senin (30/12/2024).
Ia menekankan perlunya langkah konkret untuk meningkatkan keamanan masyarakat, termasuk dengan memperkuat sistem ronda malam atau pos keamanan lingkungan (pos kamling). Selain itu, ia menyoroti pentingnya penegakan hukum yang adil untuk menjaga rasa aman di tengah masyarakat.
Dari sisi ekonomi, Dr. Insan mencatat situasi saat ini cukup memberatkan, terutama bagi masyarakat kecil.
“Ekonomi masyarakat sedang mencekik, harga kebutuhan pokok meningkat, dan ini menjadi tantangan besar bagi masyarakat kecil, terutama menjelang hari besar seperti Natal dan Tahun Baru,” ujarnya kembali.
Ia juga mengaitkan kondisi ekonomi dengan aspek spiritual dan sosial. Dalam pandangan Islam, kefakiran atau kemiskinan dapat mendekati kekufuran.
“Orang yang miskin ilmu, iman, atau materi rentan melakukan tindakan tidak terpuji seperti korupsi, Curanmor atau kejahatan lainnya. Oleh karena itu, pemerintah harus berperan aktif dalam meningkatkan ekonomi masyarakat agar mereka mampu memenuhi kebutuhan dasar secara layak,” tambahnya.
Ia kemudian mengutip doa Islami sebagai pengingat pentingnya memohon perlindungan dari kemiskinan dan kekufuran: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kemiskinan.” Doa itu, menurutnya, relevan untuk menggambarkan betapa kefakiran tidak hanya menjadi tantangan ekonomi tetapi juga moral.
Sebagai penutup, ia berharap, pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat dapat bersinergi untuk membangun Kuningan menjadi tempat yang lebih aman, sejahtera, dan nyaman, baik bagi warganya maupun wisatawan.
“Tingkatkan keamanan, bangun ekonomi, dan kokohkan iman. Dengan begitu, Kuningan akan menjadi daerah yang membanggakan bagi kita semua,” pungkasnya. (argi)