KUNINGAN (MASS) – Pengenalan pertanian sejak dini, siswa SD, jadi salah satu konsen kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKN-TI) IPB University dari Kuningan Kabupaten 01 di Desa Seda Kecamatan Mandirancan.
Kegiatan yang dibungkus dalam program Agro-Edukasi itu, dilakukan pada 18 dan 25 Juli 2024 kemarin, tujuannya meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pendidikan pertanian sejak dini.
Salah satu perwakilan kelompok KKN, Nurwinda, menjelaskan bahwa dari pengamatan pihaknya, Desa Seda memiliki potensi yang besar di bidang pertanian.
“Oleh karena itu, pengenalan pertanian sejak dini penting untuk pembangunan generasi muda yang peduli terhadap keberlanjutan pertanian atau dapat dikenal sebagai generasi hijau,” sebutnya.
Dikatakan, sasaran pada program ini merupakan siswa-siswi kelas 6 yang berjumlah 29 siswa. Program ini dirancang dengan beberapa aktivitas seperti, pengenalan jenis sayuran, diskusi, praktik bercocok tanam, dan cara merawat tanaman.
Kegiatan pertama program ini diawali dengan penjelasan materi dengan menonton video tentang pentingnya pertanian. Video tersebut juga menjelaskan langkah-langkah dan persiapan yang dibutuhkan untuk bercocok tanam serta bagaimana pemeliharaan harian tanaman yang baik.
Setelah menonton video, terdapat review singkat materi dan penjelasan lebih lanjut terkait bagian dan tumbuh kembang tanaman. Kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi proses penanaman sayur, untuk memberikan pemahaman praktis tentang cara bercocok tanam yang efektif dan efisien.
Setelah itu, peserta diarahkan keluar ruangan untuk melakukan praktik menanam dan menghias pot, guna meningkatkan kreativitas. Setelah menghias, peserta langsung menanam tiga jenis benih sayuran, yaitu kangkung, bayam hijau, dan bayam merah. Kegiatan ini juga diselingi dengan games berhadiah untuk meningkatkan antusiasme dan meninggalkan kesan menyenangkan.
Setelah seminggu, lebih tepatnya pada tanggal 25 Juli 2024, Mahasiswa KKN-TI IPB University Kuningan Kabupaten 01 kembali untuk mengecek tanaman yang telah ditanam dan dirawat oleh siswa-siswi tersebut.
Tanaman tersebut diberi pupuk organik cair (POC) yang terbuat dari sampah organik. POC sendiri memiliki manfaat yaitu untuk memberi nutrisi bagi tanaman tersebut. Selanjutnya, siswa-siswi melakukan review terkait hal-hal yang telah mereka pelajari selama program Agro-Edukasi.
Pelaksanaan program Agro-Edukasi ini mendapatkan respon yang positif dari berbagai pihak. Keberhasilan ini tercermin dari antusiasme siswa-siswi yang mengikuti program, target yang tercapai, serta umpan positif yang diperoleh.
“Program Agro-Edukasi ini merupakan program yang sangat baik karena program ini dapat menjadi pembaharuan dari program Arjuna yang sebelumnya ada namun sudah lama terhenti,” kata Iman, wali kelas 6 SD Seda.
Salah satu guru SDN Seda, Lia, menyampaikan apresiasinya terhadap program tersebut karena dianggap berhasil meningkatkan minat dan pengetahuan siswa-siswi tentang pertanian.
“Semoga program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi pendidikan di SD Seda,” ujarnya. (eki)