KUNINGAN (MASS) – Banyak calon jemaah umrah gagal berangkat bukan karena tak punya biaya, tapi karena memilih travel tanpa legalitas dan prosedur yang benar. Untuk mencegah hal itu, pemerintah telah menetapkan pedoman Lima Pasti. Edukasi soal lima pasti itu disampaikan kembali oleh Dewi Puspita, perwakilan PT Arminareka Perdana Kuningan, dalam podcast Kuningan Mass yang tayang Sabtu (2/8/2025).
Dewi mengingatkan, salah satu tugas utama para Pesiar Baitullah, yaitu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih travel umrah yang aman dan sesuai regulasi. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang memilih agen umrah hanya berdasarkan kenalan pribadi atau harga murah, tanpa mengecek legalitas perusahaannya.
“Kadang ada yang bilang mau umrah sama ustaz atau ibu A, tapi enggak tahu nama PT-nya apa. Padahal dari Kemenag sudah ada lima pasti yang harus diketahui jemaah,” ungkap Dewi dalam podcast.
Lima pasti yang dimaksud, yakni:
- Pasti Travel Berizin : Pastikan travel memiliki izin resmi dari Kementerian Agama, yang bisa dicek melalui aplikasi Haji Pintar.
- Pasti Jadwal Keberangkatan : Jemaah harus tahu tanggal pasti keberangkatan, bukan sekadar “nanti diberi tahu”.
- Pasti Penerbangan : Travel harus menyebutkan maskapai dan rute penerbangan, hindari transit tak jelas yang melelahkan.
- Pasti Hotelnya : Hotel harus jelas lokasinya, termasuk ring-nya (jarak ke Masjidil Haram atau Nabawi), bukan sekadar “setaraf bintang 5”.
- Pasti Visanya : Travel harus mampu menjamin pengurusan visa secara legal dan tepat waktu.
Dewi menambahkan, Arminareka Perdana secara konsisten memenuhi semua aspek lima pasti tersebut. Bahkan visa dan tiket sudah dipastikan jauh sebelum jadwal keberangkatan. Hal itu pula yang membuat Arminareka memiliki catatan bersih dalam memberangkatkan jemaah.
“Kadang orang nunggu visa H-1, kita dari jauh-jauh hari sudah beres. Enggak ada yang last minute. Makanya tidak pernah ada jemaah Armina yang gagal berangkat karena visa,” ujarnya. (argi)
Selengkapnya, tonton video di bawah ini :
