KUNINGAN (MASS) – Pengamat politik Arif Nurul Imam, menduga wacana sitem Pemilu 2024 nanti antara terbuka dan tertutup sudah terindikasi bermuara pada satu jawaban.
Perebutan kursi legislatif nanti, menurut Arif sudah condong ke Pemilu dengan sistem terbuka. Sinyal itu, lanjutnya, menguat dengan bersatunya koalisi besar antara KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) dan koalisi KIR (Kebangkitan Indonesia Raya).
Koalisi KIB yang digawangi Golkar, PAN, PPP belakangan memang santer diisukan bergabung dengan boalisi KIR yang diinisiasi Gerindra dan PKB. Peta politik ini mulai santer digabung-gabungkan setelah gagalnya Piala Dunia U-20.
Menurut Arif, koalisi besar yang diidentikan dengan Jokowi itu, punya kepentingan untuk pemilu dilaksanakan secara terbuka.
“Dengan koalisi besar ini, nampaknya Pemilu bakal terbuka,” ujarnya sembari mengatakan, Jokowi punya kepentingan agar Pemilu dilakukan dengan sistem terbuka.
Analisisnya, setelah 5 partai besar bergabung ini, hampir tidak ada lagi kekuatan besar yang mendorong untuk sistem Pemilu tertutup pada 2024 nanti, tinggal PDIP dan partai non parlemen, yang jika digabung pun tidak begitu kuat.
Arif sendiri, mengatakan hal tersebut saat gathering bersama media massa di Arunika Eatery Cisantana, Jumat (7/4/2023) petang. Dalam kesempatan itu, Arif juga membahas beberapa fenomena perpolitikan, baik nasional maupun lokal di Kabupaten Kuningan. (eki)