KUNINGAN (MASS) – Hadirnya Joglo Tradisional besar di Arunika, nampaknya makin menegaskan rumah makan yang ada di Cisantana ini sebagai ikon Jejepangan Kuningan.
Bagaimana tidak, sejak awal mengusung nuansa Jejepangan dengan pakaian dan ornamen yang khas, kehadiran Joglo tradisional ala Jepang di Arunika beberapa waktu lalu ini, semakin menguatkan “rasa” Jepang di Kuningan.
Mulai dari gerbang, kolam depan joglo, pakaian karyawan, sampai interior dan sudut-sudut Joglo memang dirancang sedemikian rupa menyerupai bangunan tradisional megah ala Jepang.
Apalagi sekarang, terdapat jembatan Jepang dengan view pegunungan khusus untuk foto-foto. Untuk masuk ke jembatan itu, pengunjung disediakan alas kaki khas hotel.
Ke-khasan Jepang inilah yang membuat Arunika Eatery berkembang pesat hanya dalam beberapa bulan di awal kehadirannya. Selain tentu karena makanan dan view-nya yang mengesankan.
Gambaran itulah yang bisa kita lihat saat berkunjung ke Arunika Eatery. Rumah makan yang dikembangkan H Rokhmat Ardiyan ini, menarik banyak wisatawan dengan pesat.
Untuk akhir pekan, bahkan para pengunjung rela berjam-jam untuk menikmati makanannya karena antrian yang panjang. Tentu tidak membosankan, pengunjung bisa sambil berfoto dan menghirup udara segar serta berkeliling menikmati suasana.
“Suasana enak banget, Gunung Ciremai juga keliatan,” kata Rijal, salah satu pengunjung Arunika, Jumat (12/1/2024).
Sebenarnya, jauh sebelum Arunika Eatery hadir di Kuningan, banyak usaha yang mengusung Jejepangan. Sebut saja Otaku Coffee, kedai kopi yang sampai sekarang masih eksis dan cukup banyak pengunjung.
Begitu juga dengan tempat makan tradisional Jepang seperti Ramen Saga. Hadir dengan beberapa cabang, tempat ramen ini juga identik dengan Jejepangan.
Selebihnya, mungkin khas Jejepangan ini dimiliki oleh tempat ramen dan sushi, serta LPK (lembaga pelatihan kerja) dengan pemberangkatan Jepang.
Meski begitu, ikon Jejepangan Kuningan nampaknya harus disematkan ke Arunika Eatery. Bukan hanya karena esensinya atau karena sudah berdiri lama, Arunika berhasil menjadi ikon Jejepangan Kuningan karena berkembang pesat serta mudah diingat bahkan untuk orang luar Kuningan. (eki)