KUNINGAN (MASS) – Sejumlah remaja yang videonya viral karena mengacung-acungkan senjata tajam, clurit panjang, di Jalan Raya Garawangi, diamankan pihak kepolisian.
Setelah sebelumnya mereka diamankan oleh Polsek Garawangi, para remaja yang ternyata di bawah umur itu, kemudian diamankan ke Polres Kuningan.
Di Polres, mereka diberi pembinaan dan menandatangi surat pernyataan tidak mengulang sikap serupa. Nampak di Polres Kuningan, para remaja didampingi orang tua/wali, sampai kepala desa.
Kapolres Kuningan AKBP M Ali Akbar S IK M Si, saat ditanya hal tersebut pasca ada aksi massa di Kejaksaan Negeri Kuningan, menyebut saat ini sudah ada 7 remaja yang diamankan.
Lebih rinci, Kasat Reskrim IPTU Abdul Aziz menerangkan bahwa para remaja yang diamankan kebanyakan masih pelajar. Selain para remaja, pihaknya juga mengamankan sejumlah alat bukti, termasuk clurit panjang 2 meter.
“Berdasarkan informasi yang bersangkutan, sajam didapatkan COD, dipesan dari Cirebon,” kata Kasat Reskrim.
Ke-7 remaja di bawah umur itu, pada akhirnya diserahkan ke keluarga dengan disaksikan oleh desa, sekolah dan UPTD PPA Kabupaten Kuningan, serta disaksikan Unit PPA Polisi.
“Video tersebut hanya untuk konten (video diambil sudah beberapa bulan belakangan),” jelas IPTU Abdul Aziz sembari mengimbau ke semua pihak agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan masyarakat.

Kuwu Bantarpanjang Nono Warso. (Foto: eki nurhuda)
Saat di Polres, salah satu kepala desa yang mendampingi remaja dari daerahnya, Kuwu Bantarpanjang Nono Warso, menegaskan komitmennya untuk lebih ketat lagi di desa jika ada indikasi yang condong bergeng-geng serta berperilaku kurang baik.
“Jadi untuk kedepan atas kejadian yang sudah terjadi. Mungkin kita dari pihak desa, dengan sepenuhnya akan, apapun yang terjadi di desa, apalagi (jika berlaku seperti) geng geng seperti ini akan kita bubarkan. Harus kita hilangkan, tak boleh ada,” tegasnya.
Apalagi saat ini, dengan ada kejadian seperti ini mama desa pun terbawa-bawa. Meski tidak sampai ada korban, Kuwu mengaku khawatir kedepannya akan terjadi lebih dari ini (lebih dari sekedar konten).
“Kami Pemdes akan segera tindaklanjut. (Yang seolah-olah jadi) geng geng yang ada, mungkin sekarang juga ditindak, manggil orang tua. (Minta) Tolong kerjasama membina dan mendidik (anak) sebagai penerus bangsa supaya tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan lagi seperti sekarang,” pintanya di akhir. (eki)









