KUNINGAN (MASS) – Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, angkat bicara soal isu-isu terkait DAK (Dana Alokasi Khusus) sektor pendidikan, sekolah.
“(Soal kusen?) Saya luruskan atas berita tidak baik, (soal dugaan pejabat Disdik ikut terlibat proyek) sebagai pejabat Disdik harus terlibat, tapi keterlibatannya jangan sejauh apa (jangan sampai mengarahkan), punya orientasi lain,” kata Acep, Jumat (1/9/2023) lalu.
Ia mengimbau, untuk jangan sampai terpengaruh siapapun juga. Karena, kata Acep, yang diinginkan itu sudah jelas, programnya jelas. Apa yang sudah diusulkan, jangan berubah lagi.
“Kalo urusan itu urusan ini, kalo ada pelanggaran silahkan proses aja,” kata Acep mempersilahkan, jika ada hal yang memang tidak sesuai aturan, ditindak hukum.
Disinggung soal isu adahya pengarahan pembelian kusen di satu tempat, Cijoho, Acep juga menjawabnya.
“Ya karena memang (disana) tempat kusen. (Yang penting) Nggak boleh ada penggiringan, tidak boleh,” sebutnya.
Namun Acep juga mengatakan, hal yang boleh adalah memisalkan (memberi kriteria). Ia menegaskan, sejak ia memimpin pemerintahan, ia mengaku tidak cocok jika pembangunan kusen dengan jenis alumunium dan atap baja ringan.
“Bukan anti itu (alumunium dan baja), saya suka kerapihan kekuatan. Tapi kalo saja kekuatannya bisa dijamin, saya setuju. Jangankan (tahu soal) kekuatan, memeriksa kuantiti kualitas aja, apa sih ukuran saya? Daripada susah-susah, kembalikan ke kayu,” jelas Acep.
Untuk kusen, Acep mengaku minta (disarankan pembangunannya) menggunakan kayu sebrang seperti asal Kalimantan-Sumatera. Kriteria itu dikatakan Acep, berdasarkan kualitas.
Selain itu, kayunya juga cukup spesifik yakni kayu rawa. Acep mengatakan, kriteria itu sesuai aturan, karena kalo pohon Albasiah atau Rangru, masuknya kayu lunak dan tidak boleh dipakai (pembangunan).
“Dan itu semuanya dimungkinkan di Kuningan ada. (Kalo ada isu yang tidak baik soal campur tangan pejabat dalam proyek pihak ketiga dan pengarahan) Ngapainlah, saya heran kalo ada (yang) berpendapat itu,” tuturnya. (eki)