KUNINGAN (MASS)- Laga friendly match tidak seimbang tersaji di lapang sepakbola Gelora Masa Kalimanggis Kulon, Jumat (1/10/ 2021).
PW FC (Pemuda Wage Kalimanggis Kulon) yang baru saja memenangkan trofi Alfad Cup menjamu tim kuat BRaya FC (alumni Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlas).
PW FC sendiri masih menampilkan skuad yang sama ketika menjuarai Alfad Cup. Ada Sulaeman yang menjaga keharmonisan gawang dilindungi oleh empat bek tangguh yaitu Dika, Alam, Teguh dan Anggi.
Semenara itu di lini tengah mengandalkan para gelandang kreatif yaitu Devi, Farhan dan Toto. Untuk menopang lini serang mereka ada Diki dan Rizki.
Di pinggir lapangan pun terlihat juru taktik yang cerdas yaitu Sidik Prayoga. Berbanding terbalik, BRaya FC minus tujuh pemain inti.
Mereka adalajh Cusmin si kribo jomblo yang belum pulang dari Nigeria, Zein si fuckboy syar’i yang masih cidera hati karena melakukan dua blunder di pertandingan sebelumnya.
Mas Al yang masih shooting sinetron Ikatan Cinta, serta dua sayap Ricko dan Mamat yang juga absen karena sedang mengikuti ujian kehidupan.
Ading sang pelatih pun harus berpikir keras untuk menyiasati absennya beberapa pilar penting tersebut dengan memainkan pemain yang seadanya seperti Yana, Tebe, Diara, Ido, Latif, Irfan, Agus, striker gemulai Ayip, Sahidin, Ncek, Cule dan Delon.
Babak pertama PW FC langsung menggebrak pertahanan BRaya FC tapi justru BRaya FC membuat kejutan dengan goal yang diciptakan oleh Agus setelah mendapatk umpan matang dari Irfan.
Gol ini dibalas dengan serangan cepat ala total football versi PW FC. Jual beli serangan terjadi di antara kedua tim.
Sehingga Latif bek BRaya FC harus merelakan kacamatanya patah menjadi tujuh, sama seperti lagu Tujuh Kata Cinta. Babak pertama selesai dengan skor 1-1 untuk kedua tim.
Babak ke-2, kedua juru taktik merubah skenario permainan. PW FC terlihat lebih agresif, berbeda dengan BRaya FC yang menurunkan garis pertahanan untuk meredam agresifitas para penyerang muda dari kubu PW FC.
Hal tak terduga kembali terjadi, kerjasama yang apik antara Delon dan Ido mampu diselesaikan dengan ganas oleh Irfan (Bachdim), skor pun kembali berubah 2-1 untuk BRaya FC.
Beberapa benturanpun terjadi sehingga Delon harus mengalami cedera parah di pergelangan tangan dan diperkirakan akan menepi beberapa pecan (lemah).
Menjelang akhir pertandingan, Yana kiper BRaya FC melakukan kesalahan fatal dengan menepis bola yang malah masuk ke gawangnya sendiri. Sampai babak ke-2 berakhir skorpun tidak berubah tetap 2-2 untuk kedua tim.
Setelah pertandingan selesai, Ading pelatih BRaya FC memberikan kenang-kenangan berupa kaos bertuliskan “BRaya Al-Ikhlas Never Ending Duduluran” kepada pelatih PW FC Sidik Prayoga.
Laga tersebut juga terasa spesial karena dihadiri oleh Ustadz Abu Sulaeman salah satu sponsor dari BRaya FC. (agus)