KUNINGAN (MASS) – Salah satu aktivis kepemudaan Ismah Winartono turut menyoroti aksi solo mahasiswa yang hendak memaksa berorasi di Gedung DPRD Kuningan, jelang Paripurna, Kamis (30/9/2021) kemarin.
Wabendum DPP KNPI itu menyebut, mahasiswa adalah salah satu komponen penting dari suatu perguruan tinggi.
Menjadi mahasiswa tentunya bukan sesuatu hal yang mudah. Dengan menjadi mahasiswa, lanjut Ima, seseorang bisa berkesempatan untuk lebih banyak belajar sekaligus mengembangkan dan menggali potensi diri.
“Hal tersebut bisa dipelajari salah satunya dengan cara mengikuti dan aktif dalam suatu organisasi bisa internal kampus dan juga eksternal kampus,” sebutnya mengawali, Jumat (1/9/2021) siang.
Didalam organisasi itulah, sebut wasekjen PKB itu, seseorang mampu mengembangkan diri dengan cara yang lebih bebas dan luas.
Tentunya, mahasiswa yang mengikuti suatu organisasi akan berbeda dengan mahasiswa yang hanya belajar di kelas saja.
Organisasi, jelas Ima, dapat melatih kedisiplinan, keberanian, mengembangkan kemampuan. Baik kemampuan yang sederhana seperti membuat surat masuk atau keluar, maupun kemampuan yang baru, unik, dan berbeda dari kebanyakan orang.
“Sangat menyayangkan yang terjadi kepada Alfi, terlebih ketika mengetahui Alfi ditolak orasi karena surat menyurat yang tidak benar,” imbuhnya.
Gerakan yang dibuat oleh mahasiswa, harusnya murni dari hasil pemikiran idiologis yang matang. Sebagai kasta sosial intelektual, persoalan surat pemberitahuan aksi, tegas Ima, harusnya selesai.
“Surat pemberitahuan tersebut memuat: maksud dan tujuan, tempat, lokasi, dan rute, waktu dan lama, bentuk, penanggung jawab,nama dan alamat organisasi, kelompok atau perorangan,alat peraga yang dipergunakan; dan/atau jumlah peserta,” sentilnya sembari menyebutkan isi surat.
Ima menerangkan, setiap kader mencerminkan organisasinya. Hal itulah yang harus dijaga, hingga pergerakan yang dilakukan betul-betul merupakan hasil dari sebuah pemikiran yang matang, pemikiran idiologis.
sehingga lanjut di, tujuan dari apa yang ingin disampaikan tercapai. Dan dirinya berharap, kejadian seperti ini tidak terulang.
“Sebagai seorang mahasiswa pemuda yang mempunyai peran besar dalam menentukan arah perbaikan bangsa ini. Mahasiswa sebagai elemen masyarakat yang mempunyai kekuatan untuk memperbaiki dan memperbarui kondisi masyarakat, bangsa, dan negara, haruslah mempunyai kapasitas diatas rata-rata mayoritas masyarakat kita,” ujarnya.
Mahasiswa, lanjut Ima, memerlukan kemampuan dan keterampilan dalam mengorganisasikan dan mengadministrasikan suatu kegiatan (mulai dari tahap persiapan.
Kemudian, pelaksanaan, evaluasi, serta tindak lanjut), memiliki keterampilan berkomunikasi yang lancar, serta memiliki kemampuan memecahkan masalah secara bertanggung jawab. (eki)