KUNINGAN (MASS) – Membludaknya Kolam Jaring Apung (KJA) di Waduk Darma menjadi perhatian dan dalam kurun waktu 2 tahun kedepan akan berkurang karena akan dibenahi. Hal itu diutarakan Plt Kadiskanak Dr Deni Hamdani MSi, Senin (21/9/2021) sore.
Saat ini, diterangkan Deni ada sekitar 6.000-an KJA dari sekitar 600 sampai 800 petani ikan tawar.
Nanti kata Deni, akan ada sekitar 4000-an jaring apung yang akan dihilangkan dalam target sampai 2023 nanti.
“Kalo dari kementrian, minta di 0 (nol) kan, idealnya. Tapi Bupati nego, hingga rasionalisasi sekitar 2.000 jaring apung,” sebutnya.
Negosiasi ini, didasar dari banyaknya masyarakat yang menggantungkan hidupnya jadi petani jaring apung. Meskipun, dikatakan Deni, banyak juga petani yang berasal dari luar Kuningan.
Kedepan, lanjut Deni, yang diperbolehkan menjadi petani jaring apung hanya desa-desa prioritas, sekitar waduk saja. Di luar itu, tidak diperbolehkan.
“Sudah (mulai) disosialisasikan, semua menyambut baik, cuman minta tempo saja,” ujarnya.
Waduk Darma sendiri, memang diproyeksikan sebagai wisata berstandar nasional. Karenanya, kualitas airnya pun harus baik.
Apalagi, air dari Waduk Darma ini juga disalurkan sebagai air baku untuk keperluan masyarakat sekitar. Bahkan diambil juga untuk PAM.
Dengan banyaknya jaring apung, akan sebanding dengan kegiatan petani ikan tawar, seperti pemberian pakan yang jika terlalu banyak, tentu bisa mencemari air.
“Kalo air kita tercemar polutan, tercemar kimia, berarti air yang kita pakai, tidak baik dong,” ujarnya menegaskan pentingnya rasionalisasi jaring apung. (Eki)